Salam, Buah Pemberitaan Paulus

Kamis, 20 April 2023

Salam, Buah Pemberitaan Paulus

Bacaan Alkitab : 1 Tesalonika 1: 1-10

 


            Ucapan salam yang dituliskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika yaitu, “Dari Paulus, Silwanus dan Timotius…” (ay. 1a) tidak menyebutkan kata “rasul” untuk menunjukkan keakrabannya dengan jemaat Tesalonika. Selain itu, suratnya kali ini tidak berisi teguran atas kesalahan yang dilakukan oleh jemaat tetapi berisi dorongan semangat agar mereka tetap setia kepada Allah. Paulus menyebut jemaat Tesalonika sebagai, “…orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di salam Tuhan Yesus Kristus,…” (ay. 1b) sebab karakteristik jemaat yang dituliskan pada ay. 2-10 merupakan ciri-ciri orang-orang terpilih.

            Keseluruhan bagian perikop berikutnya yaitu ay. 2 – 10 berisi ucapan syukur Paulus atas pertumbuhan iman jemaat serta karakteristik sifat Kristus yang dimiliki oleh jemaat di Tesalonika. Karakteristik tersebut yaitu, “…pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu…” (ay. 3).  Tiga karakteristik yaitu iman, kasih, dan pengharapan adalah ciri-ciri murid Kristus yang seharusnya kita usahkan untuk bertumbuh dalam diri kita dan juga doakan agar dapat bertumbuh dalam diri saudara kita lainnya. Ketiga hal ini penting sebab dengan iman, kasih dan pengharapan maka kita dapat menanggung segala sesuatu yang terjadi dalam perjalanan iman kita agar tetap dapat setia sampai Tuhan datang kembali.

            Paulus memberikan ucapan syukur kepada Allah atas keberhasilannya dalam pelayanan, “Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan … dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh…” (ay. 5a). Ini menunjukkan bahwa sumber keberhasilan Paulus adalah penyertaan Allah dalam setiap pelayanan yang dia lakukan. Hal ini dapat kita aplikasikan dengan cara senantiasa berdoa (jika memungkinkan dapat juga berpuasa sebelum pelayanan) kepada Allah dan memohon pertolongan, kuasa, dan kasih-Nya selalu menyertai dalam setiap kesempatan pelayanan yang kita lakukan. Dengan demikian, mari kita kembali mengandalkan Allah dalam setiap pelayanan yang kita kerjakan.


            Saudara, mari sejenak kita merenungkan firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah hanya keterampilan, pengetahuan dan pengalaman saja yang menjadi andalan kita saat melayani Allah? Mari kembali mengandalkan Allah dalam segala hal yang kita kerjakan. Sehingga apapun hasil yang kita peroleh maka hati kita dapat senantiasa melimpah dengan ucapan syukur dan tetap memberkati sesama. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup