Berjaga-jaga
Kamis, 27 April 2023
Berjaga-jaga
Bacaan Alkitab : 1
Tesalonika 5: 1-11
Saudara, pernahkah saudara mendengar ada orang-orang tertentu yang mengklaim bahwa dirinya mengetahui tanggal kedatangan Tuhan kita? Misalnya saja pada tahun 2012 muncul prediksi bahwa Tuhan Yesus akan datang pada tanggal 21 Desember 2012 berdasarkan perhitungan suku maya – padahal perhitungan suku tersebut tidak berhubungan dengan Alkitab, dan banyak lagi tanggal-tanggal yang muncul setelah itu. Dan apakah Tuhan Yesus datang pada tanggal tersebut? Tidak! Melihat fenomena seperti ini bagaimana sebenarnya sikap orang Kristen dalam menanti kedatangan Tuhan Yesus? Berdasarkan nasihat Paulus kepada jemaat di Tesalonika kita akan memperhatikan ada 2 sikap yang benar saat menanti-nantikan kedatangan Tuhan Yesus, yaitu:
1. Memiliki Persekutuan yang Intim dengan Allah
Nasihat pertama Paulus kepada kita
adalah agar tetap berjaga-jaga terhadap godaan untuk hidup dalam dosa serta
menjadi nyaman dengan kompromi yang kita lakukan (ay. 6). Misalnya saja saat
ini ada hamba Tuhan sudah mulai memperbolehkan perceraian (hidup) bahkan
menikah lagi, tanpa merasa berdosa atau melanggar perintah Allah. Bahkan,
rokok, tattoo, perzinahan, dll sudah diasumsikan sebagai hal yang lumrah untuk
dilakukan bahkan oleh orang-orang Kristen. Sehingga, apabila kita tidak
berjaga-jaga maka iman kita pun dapat dikompromikan dengan nilai-nilai dunia.
Saudara, untuk tetap dapat berjaga-jaga maka setiap kita seharusnya dapat hidup dalam persekutuan yang erat dengan Allah melalui ibadah, saat teduh serta waktu-waktu untuk doa dan melayani Allah. Sebab, Allah adalah Sumber kekuatan, iman dan pengharapan bagi kita. Dan, dengan senantiasa dekat dengan Allah maka hati nurani kita akan tetap peka terhadap bimbingan Roh Kudus yang akan menuntun kita ke dalam kehidupan yang saleh dan kudus di hadapan-Nya.
2. Berpegang Pada Pengharapan Akan Kedatangan-Nya
Pada ay. 9 Paulus menuliskan harapan
yang orang Kristen miliki pada saat kedatangan-Nya yang kedua yaitu, “Karena
Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh
keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” Ini menunjukkan perbedaan antara
kita dengan orang – orang fasik, sebab apabila pada saat kedatangan-Nya mereka
akan memperoleh murka-Nya maka kita sebagai umat pilihan-Nya akan memperoleh
keselamatan serta kebahagiaan bersama-Nya. Dan dengan berpegang pada
pengharapan ini maka kita akan tetap menjadi sadar serta hidup dalam penguasaan
diri atau menjaga keinginan dan nafsu alamiah (makan, minum, seks, dll) dan
tidak menjadi berlebihan atasnya (Luk. 21: 34).
Saudara, dalam menanti kedatangan-Nya yang kedua marilah setiap kita hidup dalam pengaharapan yang akan terima saat kedatangan-Nya, yaitu kehidupan kekal bersama-Nya.
Saudara, mari sejenak kita
merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana sikap kita
dalam menanti kedatangan-Nya yang kedua? Mari tetap miliki serta jaga hubungan
yang intim dengan Allah serta berpegang teguh dalam pengharapan kepada-Nya akan
kehidupan kekal yang akan kita terima saat kedatangan-Nya. (TH)
Komentar
Posting Komentar