Doa Paulus

Kamis, 16 Maret 2023

Doa Paulus

Bacaan Alkitab : Efesus 3: 14-21

 


            Salah satu ciri dari tulisan Paulus kepada orang-orang percaya yaitu menggabungkan nasihat serta ajaran dengan doa-doa yang ia naikkan kepada Allah. Dalam doanya untuk jemaat di Efesus, rasul Paulus menempatkan dirinya sebagai pengantara bagi umat Allah di hadapan-Nya. Permohonan Paulus di hadapan Allah yaitu : (1) kekuatan dan kesabaran dalam menanggung penganiayaan, menahan godaan, dll (ay. 16); (2) supaya Kristus diam dalam hati (ay. 17); (3) diteguhkan dalam kasih kepada Allah dan sesama (ay. 18); (4) supaya mereka mengenal kasih Yesus yang tidak terbadingkan oleh apapun sampai mengalami kepenuhan Allah (ay. 18-19).

            Empat pokok doa ini disampaikan oleh Paulus dengan sikap tubuh “…sujud kepada Bapa.” (ay. 14). Posisi tubuh merupakan posisi yang tidak biasa dilakukan saat berdoa, sebab dalam tradisi Yahudi biasanya mereka menaikkan doa dalam posisi berdiri. Posisi “sujud” yang dilakukan oleh Paulus dalam bahasa Yunani yaitu “kampto” yang berarti berlutut dengan kepala tertunduk ke bawah. Kata “sujud” digambarkan sebagai tanda penghormatan dan ketundukan yang besar. Atau bentuk sikap rendah hati dari seorang penyembah yang menyadari kebutuhannya yang mendalam akan berdiamnya Kristus dalam hatinya sehingga dia tidak dapat berdiri tegak di hadapan Allah.

            Saudara, pengalaman Paulus dalam kehidupan doanya mengingatkan setiap kita tentang Allah Bapa yang adalah sumber dari semua yang kita perlukan baik secara jasmani maupun rohani. Sehingga, merupakan pandangan yang keliru apabila kita menganggap bahwa apa yang kita miliki dan nikmati adalah hasil kerja keras kita. Jika hari ini kita dapat meluangkan waktu untuk bersaat teduh dalam hadirat-Nya, menikmati firman-Nya bagi kita, melayani dengan sepenuh hati dan kekuatan, mengalami pengalaman-pengalaman yang membentuk kita menjadi serupa dengan Kristus, maka itu juga adalah berkat rohani yang Allah limpahkan bagi kita. Dan, apabila sampai hari ini kita masih dapat makan, minum, berteduh didalam rumah yang hangat saat hujan/panas, memiliki pakaian yang layak untuk dipakai, maka itu semua adalah bukti pemeliharaan Allah atas kita. Dengan demikian, mari tumbuhkan kesadaran rohani dalam hati kita bahwa semua yang kita miliki dalam kehidupan kita adalah merupakan pemberian Allah. Dengan cara bersujud di hadapan-Nya dalam doa dan ucapan syukur kepada-Nya.

            Saudara, mari sejenak kita memeriksa hati kita dihadapan Allah. Saudara, apakah kita menganggap bahwa semua yang kita miliki adalah hanya merupakan hasil kerja keras kita dan bukan merupakan pemberian dari Allah? Jika iya. Mari bersujud dihadapan-Nya dengan penuh kerendahan hati dan memohon kepada Allah agar memberikan kesadaran secara rohani bahwa semua yang kita miliki saat ini adalah pemberian Allah. Lalu, naikkan ucapan syukur kepada-Nya dengan sepenuh hati. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abram dan Lot Berpisah (2)

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Penutup