Salam

Senin, 20 Februari 2023
Salam 
Bacaan Alkitab:  Galatia 1:1-5

Pernahkah saudara mengalami dimana suatu pekerjaan yang sudah saudara bangun selama bertahun-tahun tiba-tiba dirusak oleh orang lain ? Saudara rasul Paulus mengalami hal yang sama, pengajaran rohani yang sudah diajarkan rasul Paulus kepada jemaat di Galatia dirusak oleh para pengajar-pengajar palsu yang datang mengajarkan ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran para rasul. 
Saudara yang dikasihi Tuhan, jemaat Galatia jemaat yang ada di Asia kecil atau di daerah Turkiye modern. jemaat ini kebanyakan mereka berasal dari suku celtik, suku yang  berasal dari Eropa tengah yang pada saat itu telah berimigrasi ke Asia Kecil.  Banyak dari antara mereka  menjadi orang percaya dan menerima ajaran para rasul yaitu bahwa manusia diselamatkan bukan karena melakukan hukum Taurat tapi karena kasih karunia di dalam Yesus Kristus. Namun rupanya ada para pengajar-pengajar Yahudi yang datang dan mengajarkan bahwa kalau mau diselamatkan maka selain percaya kepada Kristus mereka harus melakukan hukum Taurat. Namun hukum Turat ini jangan disamakan dengan sepuluh hukum Musa, tapi yang dimaksud adalah aturan-aturan Yahudi yang terdiri dari 613 hukum  (Mitzvot). Ajaran ini tentu saja merusak semua ajaran yang sudah diajarakan oleh para rasul. Rasul Paulus dalam menghadapi situasi ini kembali menegaskan bahwa dia adalah rasul yang tidak diutus oleh manusia tapi oleh Allah (ay.1).
Saudara kita mungkin pernah mengalami situasi yang sedang dialami oleh rasul Paulus, dimana pekerjaan yang kita lakukan atau pelayanan yang kita bangun dengan susah payah dirusak oleh orang lain. Namun hendaklah kita mengambil sikap seperti Rasul Paulus yang tidak patah semangat dan bersungut-sungut. Sebaliknya ia tetap berusaha memperbaiki pengajaran -pengajaran yang sudah dirusak oleh para pengajar palsu tersebut. Memang kadang terasa jengkel karena seperti harus memulainya dari awal, tapi rasul Paulus menyadari bahwa yang mengutus dia adalah Tuhan. ini bukan hanya berkaitan dengan apa yang diyakininya tapi juga berkaitan dengan tanggung jawab dan kepada siapa dia harus memberikan pertanggung jawaban.
Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Apakah saudara sedang dalam situasi untuk memperbaiki suatu pekerjaan atau suatu hal yang sudah dirusak oleh orang lain ? Hal itu bisa bisnis, nama baik, pelayanan, hubungan, dst. Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdoalah meminta anugerah Tuhan melalui Roh Kudus untuk memberikan kemampuan untuk selalu percaya bahwa Tuhan akan memberikan saudara hikmat dan kemampuan untuk memperbaiki hal tersebut. Saudara marilah kita selalu percaya kepada anugerah Tuhan yang memampukan kita untuk melakukan apa yang harus kita lakukan. -Welem Novi-

“Semua Manusia Pada Akhirnya Akan Mempertanggungjawabkan Semua Perbuatan Mereka Kepada Tuhan”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup