Paulus Bertentangan dengan Petrus

Jumat, 24 Februari 2023
Paulus Bertentangan dengan Petrus 
Bacaan Alkitab : Galatia 2: 11 – 14

Galatia 2: 11-14 berkisah tentang kesalahan Rasul Petrus saat berada diantara orang-orang Kristen yang berasal dari bangsa lain. Kesalahan tersebut adalah, “…ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah orang dari kalangan Yakobus datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat.” (ay. 12). Makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat sebenarnya merupakan perintah Tuhan kepada Petrus (Kis. 10), tetapi Petrus kemudian menjauhi saudara-saudara yang berasal dari bangsa lain tersebut. Sebab Petrus merasa takut dan berusaha menyenangkan hati orang-orang sebangsanya yang memang menentang perihal makan sehidangan dengan bangsa non-Yahudi.

Rasul Paulus yang mengetahui hal tersebut kemudian menegur Petrus yang dipandang “munafik” serta tidak bertindak sesuai dengan kebenaran Injil. Teguran tersebut disampaikan oleh Rasul Paulus didepan umum sebab Rasul Petrus melakukan kesalahan tersebut didepan umum. Dan, tindakannya itu diikuti oleh orang-orang Yahudi bahkan Barnabas yaitu pelayan Injil lainnya, juga ikut berlaku munafik seperti Rasul Petrus. Rasul Paulus dengan berani menegur Rasul Petrus sebab ia melihat tindakan Petrus dapat merugikan kebenaran Injil dan kedamaian jemaat.

Saudara, kisah ini mengingatkan kita tentang betapa pentingnya menjaga sikap, tindakan, dan perkataan kita sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Sebab, apabila kita mengkompromikan tindakan kita dengan dunia misalnya meskipun Kristen tetapi tetap merokok, mencuri, berselingkuh, atau bahkan mengikuti pola pikir filsafat dunia. Maka, banyak orang yang melihat kehidupan kita akan melakukan hal yang sama dan bahkan mungkin berpikir, “jadi orang Kristen itu enak, karena meskipun hidup dalam dosa tetapi nantinya pasti masuk surga.” Dan, kita akan menjadi batu sandungan bagi mereka yang memiliki kerinduan untuk mengenal Kristus yang sejati. Dengan demikian, apabila saat ini masih ada dosa/pikiran/sikap yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan maka mari datang kepada Tuhan dan meminta ampun serta kekuatan kepada-Nya untuk dapat menjaga integritas kehidupan kita baik dihadapan sesama maupun Tuhan.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana kehidupan saudara dihadapan sesama? Apakah nilai-nilai kerajaan Allah telah menjadi prinsip utama dalam kehidupan saudara? Mari tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kerajaan Allah dan jadilah berkat bagi sesama. -Thelie Herlina-

Jadilah Orang Kristen Sejati yang Hidup Sesuai dengan Nilai-nilai Kerajaan Allah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup