Kekuatiran Paulus

Kamis, 16 Februari 2023
Kekuatiran Paulus 
Bacaan Alkitab : 2 Korintus 12 : 11 – 21

Surat pastoral Paulus kepada jemaat di Korintus menyatakan kekuatiran Paulus akan kondisi jemaat di Korintus. Kekuatiran Paulus tidak timbul dari rasa takut, curiga atau asumsi negatif tentang jemaat Korintus yang memang saat itu sedang hidup dalam berbagai-bagai dosa dan kejahatan. Sumber kekuatiran Paulus adalah kasihnya kepada jemaat di Korintus yang ia anggap sebagai anak-anak rohaninya. Sebagai seorang bapa rohani, Paulus melakukan segala sesuatu bahkan mengorbankan semua miliknya untuk kepentingan jemaat di Korintus (ay. 15). 
Paulus menempatkan dirinya sebagai Bapa rohani yang mengkuatirkan anak-anak rohaninya yang sedang jatuh dalam dosa. Perasaan Paulus yang mengkuatirkan anak-anak rohaninya yang jatuh dalam dosa, mungkin saja seperti perasaan orang tua yang melihat anaknya misalnya: menjadi pecandu narkoba, hamil di luar nikah, mencuri, dll. Tentunya kekuatiran akan menyelimuti hati dan pikiran mereka berkaitan dengan masa depan anak-anaknya. Dan kekuatiran ini akan mendorong orangtua untuk melakukan tindakan yang terbaik untuk menolong anak-anaknya. 
Saudara, hubungan antara orangtua dan anak merupakan salah satu anugerah Tuhan yang paling indah. Hubungan ini dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan kasih antar sesama. Kasih yang rela berkorban, tidak bersikap egois, tidak cemburu, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak pemarah, dll (1 Kor. 13 : 4-7). Ketika misalnya orangtua menemukan anak-anaknya hidup dalam dosa, mereka dengan sekuat tenaga akan menolong untuk dapat anak-anaknya kembali ke jalan yang benar dengan cara membimbing dan menasihati dan lain sebaginya. Atau bahkan sebaliknya, jika anak melihat orangtua sedang sakit maka kasih yang didasarkan pada hubungan darah ini akan mendorong anak untuk merawat, memelihara serta mengasihi orangtuanya dengan sepenuh hati. Dengan demikian, mari senantiasa menyatakan kasih kita baik kepada orangtua maupun anak-anak kita dengan sepenuh hati.
Saudara, mari sejenak merenungkan firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana hubungan saudara dengan orangtua dan anak-anak saudara? Sudahkah kasih melandasi hubungan tersebut? Mari landasi hubungan kita dengan kasih. -Thelie Herlina-

Hubungan Antara Orangtua Dan Anak Merupakan Salah Satu Anugerah Tuhan Yang Paling Indah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Allah Memegang Kendali

Small Things Big Impact