Bagaimana Paulus Menjadi Rasul

Rabu, 22 Februari 2023
Bagaimana Paulus Menjadi Rasul
Bacaan Alkitab : Galatia 1:11-23

Saudara, dalam perikop ini diceritakan bahwa rasul Paulus mendapatkan kritikan berkaitan dengan berita Injil yang ia sampaikan dan juga tentang jabatan kerasulannya. Kelompok yang menyerangnya adalah orang-orang Yahudi yang berusaha mengacaukan iman jemaat di Galatia. Oleh karena itu, dalam perikop ini ia ingin mematahkan kritikan dan keraguan yang ditujukan kepadanya dengan menegaskan bahwa sumber otoritas utamanya adalah Injil (ay. 11-12). Berita Injil yang ia terima ini bukan dari manusia tapi dari wahyu Kristus sendiri. Mengapa hal ini penting? Karena ciri khas dari seorang rasul adalah bahwa ia dipanggil dan diperintahkan untuk tugas kerasulan langsung oleh Kristus sendiri. Oleh karena itu, Paulus memberi tahu mereka bahwa ia menerima pengenalan akan Injil dan juga wewenang untuk memberitakannya langsung dari Tuhan Yesus.
Kemudian jika ada orang yang meragukan jabatan kerasulan diakibatkan perilakunya di masa lalu maka itu adalah hal yang wajar. Alasannya karena dahulu Paulus memang adalah seorang yang menganiaya orang percaya. Sampai pada suatu hari, dengan cara yang begitu menakjubkan ia bertemu dengan Kristus dan mengubahkan kehidupannya. Peristiwa perjumpaan dengan Kristus inilah yang membawanya pada pengenalan dan iman kepada Kristus. Setelah itu, dalam pelayanannya memberitakan Injil, Paulus juga menunjukkan kualitas hidup sebagai rasul dan dampaknya banyak orang yang memuliakan Allah karena pelayanannya.
Saudara, perjumpaan Paulus dengan Kristus telah mengubahkan kehidupannya, dari seorang penganiaya orang percaya menjadi pemberita Injil. Sebagai orang percaya kita juga harus mengalami perjumpaan dengan Kristus yang mengubahkan kehidupan kita. Karena kehidupan yang diubahkan tersebut akan menjadi kesaksian yang memberkati orang lain dan memuliakan nama Tuhan. Marilah kita berusaha untuk mengejar kehidupan Kristen yang demikian sehingga hidup kita dapat memuliakan Tuhan. 
Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, dampak seperti apakah yang saudara bawa terhadap orang-orang di sekitar saudara? Jika selama ini saudara belum bisa memberikan dampak yang memuliakan nama Tuhan. Maka marilah datang kepadanya dan mulai mendoakan hal tersebut. Mari berdoa agar Tuhan mengubahkan kehidupan saudara agar membawa sukacita bagi orang lain dan juga memulikan Tuhan. -Margaretha Susanto-

“Perjumpaan Dengan Allah Selalu Menghasilkan Kehidupan Yang Memuliakan Nama-Nya.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup