Rencana Paulus

Rabu, 18 Januari 2023
Rencana Paulus
Bacaan Alkitab : 1 Korintus 16:5-9

Saudara, perikop ini masih berkaitan dengan perikop sebelumnya yaitu tentang rencana pengumpulan bantuan untuk orang percaya yang ada di Yerusalem (ay. 1-2). Rasul Paulus menyampaikan bahwa setelah jemaat Korintus mengumpulkan bantuan maka ia sendiri akan datang ke Korintus dan mengurus bantuan tersebut (ay. 3-4). Di sini kita menemukan tiga tempat yang disebutkan yaitu Makedonia, Korintus dan Efesus. Rasul Paulus juga menjelaskan rute yang akan ditempuh yaitu dari Efesus melintasi Makedonia dan menuju kota Korintus. Kemudian ada beberapa keterangan waktu yang juga disebutkan yaitu musim dingin (ay. 6) dan hari raya pentakosta (ay. 8) yang membantu kita untuk memahami dengan lebih jelas rencana perjalanan Rasul Paulus. Jika dilihat dari cara pandang kuno pada saat itu, perencanaan Paulus ini tergolong spesifik dan cukup detail.
Saudara, di balik semua perencanaan matang yang dilakukan oleh Rasul Paulus, ia tetap menyandarkan diri pada kehendak Allah. Ia memahami bahwa dalam perjalanan panjang yang akan ia tempuh akan ada banyak hal yang tidak dapat ia kendalikan apalagi berkaitan dengan cuaca (karena sistem perjalanan pada saat itu belum secanggih sekarang). Oleh sebab itu, kata “mungkin” dalam ay. 6 menyiratkan ketidakpastian di balik rencanannya yang matang. Di tengah semua ketidakpastian tersebut Rasul Paulus juga menambahkan kalimat “Jika diperkenankan Tuhan” (ay. 7). Hal ini menunjukkan bahwa Rasul Paulus membiarkan kehendak Allah yang mengarahkan seluruh hidup dan pelayanannya. Sikap ini juga menunjukkan penghayatan yang mendalam tentang penyertaan dan pemeliharaan Tuhan dalam kehidupannya. 
Saudara, apa yang dilakukan oleh Rasul Paulus merupakan kebiasaan rohani yang sangat baik. Ia bukan hanya membuat perencanaan yang matang untuk kehidupannya tapi juga melibatkan Tuhan di dalamnya. Ia menyadari bahwa segala sesuatu dapat saja ia rencanakan tapi berjalan atau tidaknya rencana tersebut bergantung pada perkenanan Tuhan. Oleh sebab itu, marilah kita meneladani cara hidup dari Rasul Paulus dalam perikop ini. Kita harus membuat perencanaan yang matang untuk kehidupan kita. Tapi dalam membuat perencanaan itu kita harus melibatkan Tuhan karena rancangan-Nya adalah yang terbaik. 
Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, sudahkan apa sajakah rencana yang sudah saudara buat dalam tahun ini? Apakah saudara melibatkan Tuhan dalam setiap perencanaan itu? Jika belum. Maka mintalah Tuhan mengubahkan cara pandang saudara bahwa apapun perencanaan saudara tetaplah libatkan Tuhan di dalamnya. Dan mari berdoa agar Tuhan membimbing saudara untuk dapat mengerti rencana-Nya yang indah bagi hidup saudara. -Margaretha Susanto-

“Tuhan, Ajar Aku Memahami Jalan-Jalan-Mu.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)