Perubahan Dalam Rencana Paulus II

Rabu, 25 Januari 2022
Perubahan Dalam Rencana Paulus II
Bacaan Alkitab : 2 Korintus 2:1-4

Saudara, ayat yang kita baca merupakan lanjutan dari perikop kemarin yang berisi penjelasan mengapa Rasul Paulus menunda kedatangannya ke Korintus (ay. 1-2). Rasul Paulus merasakan kesedihan karena mendengar bahwa ada jemaat yang berbuat dosa dan ia ingin mereka menyelesaikan terlebih dulu sebelum ia datang. Sehingga nanti mereka dapat bertemu dalam suasana bersukacita dan tidak diwarnai dengan dukacita karena suatu peristiwa yang tidak menyenangkan. Kemudian Rasul Paulus menyakinkan mereka bahwa penundaan ini bukan bermaksud untuk membuat mereka berduka tapi untuk membuktikan kasihnya. Bahkan ia menulis surat ini dengan hati yang sangat cemas, sesak dan kasih sayang mendalam kepada seluruh jemaat (ay. 4).
Saudara, melalui perikop ini kita dapat melihat bahwa Paulus mempertimbangkan dengan matang tindakannya dalam menegur jemaat. Ia menunggu waktu yang tepat kapan harus datang dan menegur jemaat secara langsung atau memberikan nesehat melalui suratnya. Selanjutnya, kita juga dapat melihat dengan jelas bahwa ada kasih yang sangat besar dalam teguran, peringatan dan tindakan-tindakan disiplin yang dilakukan Rasul Paulus sebagai hamba Tuhan. Semua ini dilakukan Paulus agar jemaat yang Tuhan percayakan padanya dapat bertumbuh semakin serupa dengan Kristus.
Saudara, tindakan yang dilakukan oleh Rasul Paulus dalam membina jemaat adalah teladan yang sangat baik bagi kita saat menghadapi orang yang melakukan kesalahan. Karena terkadang ada orang yang mudah menegur kesalahan orang lain tanpa peduli bagaimana perasaan orang yang ditegur. Akibatnya teguran dengan maksud baik tersebut tidak dapat diterima bahkan dapat merusak hubungan. Sebaliknya ada juga orang yang sungkan/tidak enak hati untuk menegur orang lain. Akibatnya orang yang melakukan kesalahan tidak pernah merasa bersalah karena tidak ada yang menegur. Di sini Rasul Paulus memberikan contoh bahwa teguran tetap harus disampaikan dengan tujuan saling membangun. Tapi kita harus mempertimbangkan dengan matang cara dan waktu yang tepat dalam melakukannya dan yang tidak kalah penting ialah kasih harus menjadi dasar dari semua tindakan kita.
Saudara, pernahkan saudara mendapati kesalahan orang lain di sekitar saudara dan apa yang saudara lakukan? Apakah saudara menegur mereka atau mendiamkan saja hal tersebut? Jika saudara memilih untuk menegur kesalahan orang lain maka mintalah hikmat dari Allah. Agar saudara dapat memilih waktu yang tepat dalam melakukannya dan mintalah agar Roh Kudus membimbing saudara untuk memilih kata-kata yang dapat diterima dengan baik oleh orang lain. Tapi jika saudara belum berani untuk menegur kesalahan orang lain maka mintalah kekuatan dan keberanian dari Allah agar saudara dapat melakukannya dengan tepat. - Margaretha Susanto -

“Teguran Harus Disampaikan Dengan Cara Yang Sopan Dan Waktu Yang Tepat.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)