Sang Juruselamat Dilahirkan Dalam Keheningan

Kamis, 22 Desember 2022
Sang Juruselamat Dilahirkan Dalam Keheningan
Bacaan Alkitab : Lukas 2: 1 – 7

Lukas menuliskan kitab ini dengan bahasa yang sangat sederhana, lugas dan tanpa kiasan. Hal ini terlihat dalam perikop yang akan kita renungkan pada hari-hari menjelang natal ini. Kisah tentang kelahiran Sang Juruselamat tidak dituliskan Lukas dengan kata-kata “dahulu kala” tetapi “pada waktu itu.” Sebab meskipun kelahiran sang Juruselamat telah terjadi, tetapi penegasan Lukas adalah bahwa kisah ini bukanlah suatu dongeng namun sebuah sejarah yang telah diatur sedemikian indah oleh Allah. 

Penegasan bahwa kisah kelahiran sang Juruselamat ini adalah sebuah sejarah, dijelaskan Lukas pada ay. 1-3 dimana Kaisar Agustus memerintahkan untuk mendaftarkan semua laki-laki diseluruh dunia sehingga banyak orang kembali kekotanya masing-masing. Mendengar hal ini, Yusuf yang berada dalam garis keturunan Raja Daud kembali ke kota Betlehem untuk mendaftarkan diri membawa Maria bersertanya sebab memang sudah dekat waktunya bagi Maria untuk melahirkan. Kemudian, pada ay. 6-7 dituliskan bahwa setelah mereka sampai di Betlehem, Maria melahirkan putera sulungnya, membungkusnya dengan kain lampin dan meletakkannya di dalam palungan (tempat makan binatang).
 
Saudara, dalam perikop ini Lukas tidak hanya menggambarkan situasi sejarah yang terjadi saat Sang Putera lahir, tetapi juga menggambarkan suatu “momen” yang indah dimana  Sang Putera Allah yang telah dinubuatkan beribu-ribu tahun sebelumnya lahir dalam keheningan sebab hanya disaksikan oleh Yusuf dan Maria tanpa ada sebuah pesta besar seperti layaknya kelahiran bayi dari keturunan raja lainnya. Bahkan, tempat untuk membaringkan Sang Putera adalah tempat makan binatang yang menjadi lambang kerendahhatian-Nya juga merupakan “saksi bisu” lahirnya Sang Juruselamat. 

Saudara, dunia telah menggeser makna natal yang begitu indah dan mendalam dengan hanya sekedar perayaan yang meriah, pesta pora, gaya hidup hedonisme, dll. Tetapi, natal sebenarnya adalah masa dimana setiap kita dapat kembali merenungkan kelahiran sang Juruselamat bagi dunia yang tercemar oleh dosa dalam keheningan batin. Perenungan tersebut mungkin saja, “Jika Sang Juruselamat tidak dilahirkan, apakah ada jaminan pengampunan dan kehidupan kekal bersama-Nya?” Makna natal yang mendalam ini seharusnya tidak kita gantikan dengan hal-hal duniawi tetapi kita resapi dan syukuri senantiasa. Sebab, Allah yang begitu penuh kasih rela meninggalkan tahta-Nya, mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba hanya untuk menyelamatkan kita.

Saudara mari sejenak kita merenungkan firman yang baru saja kita dengar. Saudara, mari renungkan makna kelahiran sang Juruselamat dalam keheningan. Bagaimana jika Sang Juruselamat tidak dilahirkan? Akankah kita dapat menikmati jaminan pengampunan dan kehidupan yang kekal bersama-Nya? Mari resapi makna natal tahun ini dengan mendalam, dalam keheningan sehingga hati kita diliputi perasaan bersyukur senantiasa akan kasih-Nya. -Thelie Herlina-

Natal adalah Momen Indah Kelahiran Sang Putera Sebagai Tanda Kasih Allah Bagi Dunia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup