Nasihat tentang Percabulan

Kamis, 1 Desember 2022
Nasihat tentang Percabulan
Bacaan Alkitab : 1 Korintus 6: 12-20

Nasihat Rasul Paulus dalam 1 Kor. 6: 12-20 berkaitan dengan dosa percabulan yang terjadi di Korintus serta kebiasaan makan makanan yang telah dipersembahkan untuk dewa. Paulus memulai nasihatnya dengan menyebutkan slogan yang dimiliki masyarakat Korintus saat itu yaitu, “segala sesuatu halal/diperbolehkan untuk dilakukan.” Slogan ini menimbulkan kesalahpahaman terutama diantara jemaat Korintus yang menganggap bahwa kebebasan dalam  kekristenan merupakan “izin” untuk melakukan dosa. Sehingga, mereka hidup dalam dosa percabulan yang merupakan dosa dan kekejian dihadapan Tuhan. Berkaitan dengan hal ini dalam suratnya, Paulus, dengan menggunkan slogan yang sama menegaskan bahwa hidup didalam Kristus memang memiliki kebebasan tetapi segala sesuatu perlu juga diperhitungkan apakah hal-hal tersebut berguna atau tidak dan juga memastikan bahwa, “…aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun” (ay. 12). 

Paulus melanjutkan nasihatnya berkaitan dengan percabulan dengan menekankan tujuan Allah menciptkan tubuh manusia yaitu untuk bersekutu dengan Allah serta memuliakan Allah melalui perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan dengan tubuh kita. Namun karena jatuh dalam dosa, tubuh yang dikuasai oleh hawa nafsu menjadi selalu menuntut untuk dipuaskan. Salah satunya adalah nafsu seksual yang sebelum kejatuhan diciptakan Allah untuk prokreasi (memiliki keturunan) menjadi sarana yang digunakan manusia untuk memuaskan dirinya sendiri. Sehingga, pada ay. 19 Paulus menegaskan bahwa tubuh orang percaya yang didiami oleh Roh Kudus menjadi tanda bahwa tubuh kita adalah milik Allah sehingga perlu untuk dijaga kekudusannya.

Saudara, melalui nasihat tentang percabulan ini sebenarnya Paulus menekankan bahwa kita adalah umat kepunyaan Allah yang telah dibeli dengan darah-Nya (ay. 19-20) sehingga tanggungjawab kita adalah menjaga kekudusan hidup kita. Perjuangan melawan dosa dapat kita lakukan bersama dengan Roh Kudus yang tinggal dalam kita. Dia akan menolong, membimbing dan memberikan kekuatan kepada kita untuk hidup dalam kesalehan senantiasa. Oleh sebab itu, sebagai umat kepunyaan Allah mari terus berjuang untuk hidup dalam kesalehan dengan bergantung pada Roh Kudus.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah saat ini kita masih tetap berjuang untuk hidup dalam kesalehan? Ataukah kita telah menyerah dan hidup dalam dosa-dosa seperti: kesombongan, kemarahan, kerakusan, iri hati, kemalasan, bahkan hawa nafsu? Mari tetap andalkan kuasa Roh Kudus sehingga ketika godaan datang kita tetap dapat mengalami kemenangan demi kemengangan dalam Tuhan. -Thelie Herlina-

Umat Kepunyaan Allah akan Senantiasa Berjuang Menjaga Kekudusan Hidupnya Dihadapan Allah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup