Hidup Dalam Keadaan Sewaktu Dipanggil Allah (I)

Sabtu, 3 Desember 2022
Hidup Dalam Keadaan Sewaktu Dipanggil Allah (I)
Bacaan Alkitab:  1 Korintus 7:17-24

Saudara yang dikasihi Tuhan, perikop ini masih merupakan kelanjutan dari perikop sebelumnya. Jika pada perikop sebelumnya Rasul Paulus mengajarkan tentang bagaimana menjadi orang-orang Kristen di dalam keluarga atau hidup perkawinan mereka, maka di dalam perikop ini Paulus menasihatkan orang Kristen untuk tetap hidup sebagai orang Kristen dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagaimana  pada saat mereka percaya kepada Kristus. 
Saudara yang dikasihi di dalam Tuhan dalam perikop ini,  rasul Paulus menjelaskan bahwa jika ada orang Korintus yang dipanggil sebagai seorang bersunat  (maksudnya sebagai orang Yahudi), maka hendaklah dia bertindak sebagai orang Yahudi, tetapi jika sebagai orang Yunani hendaklah ia menjadi seperti orang Yunani. Demikian juga jika dipanggil pada saat menjadi seorang hamba hendaklah dia juga kembali menjadi seorang hamba. Saudara yang dikasihi Tuhan beberapa penafsir menyatakan perikop ini ditulis karena Paulus melihat ada kecenderungan pemberontakan yang terjadi di antara jemaat Korintus. Hal ini karena ada orang-orang Korintus yang dulunya budak tapi setelah mereka  menjadi Kristen mereka tidak taat dengan pimpinan mereka. Mereka merasa karena mereka sudah menjadi Kristen maka mereka sudah tidak lagi menjadi hamba dari siapa pun. Hal inilah yang membuat mereka kemudian menjadi tidak taat lagi kepada pimpinan mereka.  Latar belakang inilah yang membuat rasul Paulus menegur dan menasihati mereka, agar mereka walaupun sudah menjadi Kristen tetap dapat kembali ke dalam kondisi mereka sebelumnya. 
Saudara yang dikasihi Tuhan, Paulus menunjukkan di sini bahwa sebagai seorang Kristen kita juga hendaknya melakukan kewajiban-kewajiban kita dengan penuh tanggung jawab. Apa pun tanggung jawab yang sudah diberikan kepada kita, hendaklah kita melakukan semuanya dengan serius dan penuh integritas. Meskipun pemimpin-pemimpin kita adalah orang-orang yang belum percaya tetapi kita  wajib untuk menghormati mereka. 
Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah saudara sudah melakukan semua kewajiban saudara dengan  penuh tanggung jawab? Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdoalah meminta anugerah Tuhan melalui Roh Kudus untuk memberikan kemampuan untuk dapat melakukan semua kewajiban saudara dengan penuh tanggung jawab. 
Saudara marilah kita selalu percaya bahwa Roh Kudus akan selalu memberikan kita kekuatan untuk mampu melakukan kewajiban kita dengan penuh tanggung jawab. -Welem Novi-

“Marilah Kita Melakukan Semua Kewajiban  Kita Dengan Penuh Integritas Kepada Allah”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup