Hidup Dalam Keadaan Seperti Waktu Dipanggil Allah III

Selasa, 6 Desember 2022
Hidup Dalam Keadaan Seperti Waktu Dipanggil Allah III
Bacaan Alkitab : 1 Korintus 7:35-40

Saudara renungan hari ini Paulus melanjutkan pembahasan mengenai hidup dalam keadaan seperti waktu dipanggil Allah. Dalam ayat bacaan hari ini, Paulus memberikan pengaturan pernikahan terhadap seorang anak berdasarkan asas yang dia tentukan sebelumnya. Pada saat itu dan dibagian dunia terutama di kalangan orang Yahudi, dianggap aib jika seorang perempuan masih belum menikah di atas usia tertentu. Orang akan mencurigai yang tidak-tidak. Oleh karena itu, Paulus mengatakan kalau ada orang yang berpikir bahwa ia memperlakukan anak gadisnya secara tidak patut dan bahwa anak gadisnya akan mendapat cela jika ia tetap tidak menikah sementara sudah cukup umur, dan bahwa berdasarkan pandangan ini perlu untuk menikahkan dia, maka orang itu boleh berbuat seperti yang dikehendakinya. Ia tidak berdosa jika menyerahkan anak gadisnya kepada pasangan yang cocok. Tetapi jika seseorang sudah bertekad untuk menjaga anak gadisnya tetap tidak menikah, ia tidak perlu menikahkan atas persetujuan anak gadisnya.
Saudara melalui bagian ini kita dapat belajar 2 hal, yaitu
1. Anak-anak harus tunduk kepada kehendak orangtua dan tidak menikah atas kehendak sendiri
2. Orangtua harus memperhatikan keinginan anak-anak, baik terhadap perkawinan mereka pada umumnya maupun untuk diri mereka secara khusus. Orangtua juga tidak boleh menganggap bahwa mereka mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas untuk berbuat apa saja terhadap anak-anak mereka dan bisa mendikte mereka sekehendak hati.
Saudara hari ini kita sudah belajar bagaimana sikap kita sebagai anak kepada orangtua yaitu harus tunduk kepada kehendak orangtua sebaliknya orangtua kepada anak juga harus memperhatikan keinginan anak-anak dan tidak boleh menganggap mempunyai kuasa yang tidak terbatas dan dapat mendikte mereka sesuka hati kita. Oleh karena itu, marilah setiap kita melakukan tugas yang Tuhan percayakan baik sebagai orangtua maupun anak sesuai dengan kehendak Allah. Sehingga melalui kehidupan kita nama Tuhan dipermuliakan.
Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk merenungkan kebenaran Firman yang baru saja kita dengar. Saudara sudahkah kita melakukan tugas yang Tuhan percayakan baik sebagai orangtua maupun anak? Jika belum, marilah kita berdoa meminta Allah mengubah kehidupan kita sehingga mulai sekarang kita dapat melakukan tugas yang Tuhan percayakan baik sebagai orangtua maupun anak. -Denal Sutanto-

Marilah Kita Melakukan Tugas Sebagai Orangtua Dan Anak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup