Bersukacitalah, Kabar Baik Telah Dikumandangkan

Jumat, 23 Desember 2022
Bersukacitalah, Kabar Baik Telah Dikumandangkan
Bacaan Alkitab : Lukas 2: 8 – 14

Jika kelahiran Yesus Kristus pada bagian perikop Luk. 2: 1-7 dituliskan Lukas sebagai momen indah yang disaksikan hanya oleh Yusuf dan Maria. Dalam ay. 8-14 kelahiran Yesus telah dikumandangkan oleh Malaikat kepada dunia. Golongan pertama yang diberikan kabar sukacita tersebut adalah para gembala yang tengah menggembalakan domba-domba di sebuah padang. Kehadiran para malaikat yang diliputi kemuliaan Tuhan tentu saja mengejutkan para gembala, tetapi kemudian mereka merasakan kegembiraan serta sukacita yang besar sebab kabar yang dibawa oleh para malaikat. Pada perikop ini, mari kita melihat ada dua cara dari orang percaya untuk dapat memanfaatkan berita tentang kelahiran Sang Juruselamat, yaitu: 

Pertama, Berita Kelahiran-Nya sebagai perenungan pribadi
Saat Maria menerima para gembala yang datang untuk melihat bayi Yesus dan menceritakan tentang peristiwa kedatangan malaikat yang membawa kabar sukacita, “…Maria menyimpan segala perkara itu didalam hatinya dan merenungkannya.” (ay. 19). 
Maria menyimpan semua perkataan yang disampaikan malaikat tentang Yesus (Mat. 1: 28-33) dalam hatinya dan merenungkannya (ponder, memikirkan dengan hati-hati) untuk kemudian dengan sabar ia menanti anaknya tumbuh besar dan menjadi penyelamat dunia seperti yang disampaikan malaikat kepadanya. Saudara, momen natal adalah waktu dimana orang percaya memikirkan dengan hati-hati makna natal bagi dirinya. Sehingga, kelahiran Yesus bagi kita orang berdosa memberikan kebebasan atas dosa. 

Kedua, Berita Kelahiran Sang Juruselamat sebagai sumber sukacita
Gembala adalah salah satu golongan yang dikenal sederhana, jujur serta bukan termasuk kelompok yang mengetahui dengan rinci nubuatan tentang kelahiran Sang Juruselamat. Tetapi meskipun demikian, para gembala menerima berita kelahiran sang Juruselamat dengan hati yang percaya serta sukacita yang besar. Sukacita dan iman tersebut yang mendorong mereka untuk segera meninggalkan pekerjaan mereka dan mencari tempat dimana Sang Juruselamat dilahirkan. Setelah menemukan-Nya, mereka, “…memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu…” (ay. 17). Dan setelah itu mereka kembali sambil memuji dan memuliakan Allah (ay. 20). Saudara, sumber sukacita terbesar dalam natal adalah kelahiran Sang Juruselamat dunia dan sukacita ini tidak dapat digantikan dengan hal-hal lahiriah yang semu dan fana. 

Saudara menjelang natal tahun 2022 ini, makna natal yaitu kelahiran Sang Juruselamat dunia, seharusnya tetap menjadi perenungan yang mendalam dan sumber sukacita bagi setiap kita yang merayakannya. Dengan demikian, damai sejahtera dan sukacita sejati memenuhi hati dan pikiran kita serta menjadi kekuatan bagi kita untuk memasuki tahun 2023.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah makna natal yang sesungguhnya telah saudara renungkan dengan sungguh-sungguh? Mari mengambil waktu sejenak untuk mengingat kembali momen indah kelahiran Sang Juruselamat dunia sebagai wujud kasih-Nya kepada kita dan naikkan syukur atas hal itu. -Thelie Herlina-

Kelahiran Sang Juruselamat Dunia, Seharusnya Tetap Menjadi Perenungan 
Kasih-Nya yang Besar Bagi Orang Berdosa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup