Tuhan Adalah Satu-Satunya Hakim

Sabtu, 26 November 2022
Tuhan Adalah Satu-Satunya Hakim 
Bacaan Alkitab:  1 Korintus 4:1-5

Saudara di dalam perikop yang baru dibaca ini, rasul Paulus melanjutkan penjelasan tentang tugas para hamba-hamba Tuhan. Jika di dalam perikop sebelum Paulus menjelaskan bahwa sebagai seorang hamba Tuhan, tugas mereka adalah membangun bangunan yang telah di atas dasar pemahaman tentang Kristus. Maka di dalam bab ini rasul Paulus mengingatkan jemaat Korintus bahwa sebagai seorang hamba Kristus, maka semua pekerjaan pekerjaan pelayanannya akan diuji oleh Kristus.
Saudara dalam perikop yang baru saja kita baca ini dijelaskan bahwa semua pelayan Tuhan akan mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya di hadapan Tuhan, termasuk juga para rasul. Rasul Paulus di dalam ayat yang pertama memandang dirinya sebagai “hamba”. Kata “hamba” di dalam bahasa aslinya menggunakan ouikonomos. Kata ouikonomos  merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk menunjuk para budak kepala yang memang ditugaskan untuk mengatur rumah milik Tuannya. Seorang budak tahu bahwa rumah itu bukan miliknya dan karena itu dia tidak boleh memperlakukan seisi rumah itu seolah-olah itu merupakan milikinya. Namun disisi lain dia juga  tidak boleh menelantarkan rumah itu dan tidak mengurus rumah itu hanya karena rumah itu bukan miliknya. Sebaliknya seorang hamba harus merawat rumah itu karena rumah itu merupakan milik Tuannya dan Tuannya akan meminta pertanggungjawaban dari mereka khususnya mengenai pekerjaan mereka untuk merawat rumah tersebut. Paulus pun melihat dirinya adalah seorang pelayan Tuhan yang diutus untuk melayani di jemaat Tuhan yang adalah milik Kristus. 
Saudara pelayanan apapun yang kita lakukan untuk Tuhan, baik pelayanan Firman, usher, kolektan, pemain musik, dst.  Hendaklah kita lakukan dengan kesungguhan dan penuh ketulusan, dan ingatlah bahwa Kristus akan menguji seluruh pelayanan kita. Hendaklah kita memiliki sikap yang sama dengan Paulus yaitu sikap yang mau melayani dengan penuh ketulusan  dan kesungguhan, namun tetap menghormati  Tuhan sebagai pemilik utama semua pelayanan yang kita lakukan. 
Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Apakah saat ini  saudara sudah melakukan pelayanan dengan penuh ketulusan dan kesungguhan ? Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdoalah meminta  anugerah Tuhan untuk memberikan kita kekuatan agar dapat melayani Tuhan dengan ketulusan dan kesungguhan.  Saudara marilah kita melayani Tuhan dengan ketulusan dan kesungguhan. -Welem Novi-

“Marilah Kita Melayani Tuhan Dengan Penuh Kesungguhan Dan Ketulusan”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup