Persembahan yang Benar

Kamis, 3 November 2022
Persembahan yang Benar
Bacaan Alkitab : Roma 12: 1-8

Dalam Roma 12: 1-8, Rasul Paulus mengajarkan orang percaya tentang tindakan syukur yang dapat dilakukan setelah menerima anugerah keselamatan. Tindakan syukur tersebut adalah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah (ay. 1a). Konsep persembahan tubuh ini bukan seperti pada zaman PL ketika umat Allah mempersembahkan korban kepada Allah dengan cara membunuh binatang. “Persembahan tubuh” merupakan tindakan orang percaya sebagai suatu konsekuensi logis dari anugerah Allah melalui kematian Putera-Nya untuk menjadi korban penebus dosa manusia. 

Persembahan yang dimaksudkan adalah mempersembahkan seluruh diri dan kehidupan kita kepada Allah sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara, “…pembaharuan akal budi…” (ay. 2) melalui pertobatan dan proses pengudusan yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam kita. Akal budi merupakan bagian dalam diri yang mengendalikan seluruh tindakan seseorang. Sehingga, ketika akal budi dibaharui maka pengertian seseorang akan dicerahkan, hati nurani akan dilembutkan, dan kehendak diri akan ditaklukkan kepada kehendak Allah sehingga akan menghasilkan perbuatan-perbuatan saleh yang memuliakan Allah. 

Saudara, saat kita mempersembahkan kehidupan, rencana masa depan, keluarga, pelayanan, pekerjaan, dll kepada Allah. Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan secara sukarela dengan cara menjauhi dosa dengan atau terhadap tubuh dapat berupa misalnya keterikatan terhadap narkoba, pornografi, pembunuhan, minuman keras atau dapat juga berupa sikap egois, menyimpan dendam, iri hati, kemalasan, kerakusan, hawa nafsu, dll. Dan kemudian dengan sepenuh hati melayani Tuhan dengan karunia-karunia yang Ia anugerahkan kepada kita baik di gereja, kampus, tempat pekerjaan maupun keluarga dan lingkungan masyarakat dimana kita tinggal. Oleh sebab itu, sebagai seseorang yang telah menerima anugerah keselamatan mari dengan sepenuh hati kita mempersembahkan tubuh (hidup, rencana masa depan, keluarga, pekerjaan, usaha, pelayanan) ke dalam tangan Tuhan sebagai wujud syukur kita kepada-Nya.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah kita telah mempersembahkan diri kita kepada Allah sebagai wujud syukur atas anugerah-Nya? Mari persembahkan seluruh kehidupan kita kepada-Nya agar Allah dapat memakai keberadaan diri kita untuk melayani-Nya senantiasa. -Thelie Herlina-

Persembahankan Tubuh Kita Sebagai Persembahan Yang Hidup, Kudus dan Berkenan Kepada-Nya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup