Kasih adalah Kegenapan Hukum Taurat

Senin, 7 November 2022
Kasih adalah Kegenapan Hukum Taurat 
Bacaan Alkitab:  Roma 13:8-14

Saudara ayat ini merupakan kelanjutan dari perikop sebelumnya. Pada perikop sebelumnya kita melihat bahwa Rasul Paulus mengingatkan orang-orang Kristen untuk mempraktikkan iman mereka yaitu dengan menghormati dan mematuhi pemerintah yang telah Allah tetapkan atas mereka.  Sedangkan perikop yang baru saja kita baca rasul Paulus berbicara tentang dasar atau motivasi dari semua perbuatan dilakukan oleh orang Kristen yaitu kasih. 
Saudara di ayat ke 8 rasul Paulus menjelaskan bahwa hendaklah semua orang Kristen tidak berhutang apa pun,  artinya mereka harus melaksanakan tanggung jawab mereka dengan sebaik-baiknya kepada semua orang.  Lalu ia juga menjelaskan bahwa hendaklah mereka saling mengasihi. Artinya dasar dari perbuatan baik yang dilakukan oleh orang Kristen adalah kasih. Kasih adalah motif dimana kita harus melaksanakan tanggung jawab kita sebaik-baiknya.  Kasih tersebut juga diekspresikan  melakukan semua perintah yang dituliskan di dalam hukum Taurat. Saudara pengajaran rasul Paulus di dalam perikop ini merupakan suatu gambaran terhadap apa yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus, ketika ia mengajarkan bahwa  “mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan segenap akal budimu dan mengasihi sesama manusia seperti dirimu sendiri pada kedua hukum inilah bergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” 
Saudara yang dikasih Tuhan, ketika kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka Tuhan segera memulihkan  diri kita. Termasuk kemampuan-kemampuan kita untuk mengasihi Allah dan juga sesama. Tapi kemampuan itu tidak hanya menjadi kemampuan yang terpendam dan tidak bisa dirasakan oleh orang lain. Karena itu kita harus mengembangkan kemampuan kasih kita tersebut dengan belajar mengeluarkannya menjadi suatu perbuatan nyata yaitu perbuatan baik. Karena itulah rasul Paulus mengajarkan kita untuk meninggalkan semua dosa kita dan hidup dengan penuh ketaatan kepada Allah. 
Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Apakah saudara sudah mengasihi Allah dan sesama seperti mengasihi diri saudara sendiri? Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdoalah meminta anugerah Tuhan melalui Roh Kudus untuk memberikan kemampuan untuk dapat mengasihi Tuhan dan sesama dengan tulus. Saudara marilah kita selalu percaya bahwa Roh Kudus akan selalu memberikan kita kekuatan untuk mampu mengasihi Tuhan dan sesama. -Welem Novi-

“Sebab Barang Siapa Mengasihi Allah Dan Sesama Maka Ia Sudah Memenuhi Tuntutan Hukum Taurat”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup