Pilihan Atas Israel II

Rabu, 26 Oktober 2022
Pilihan Atas Israel II
Bacaan Alkitab : Roma 9:19-29

Saudara, dalam ayat sebelumnya Paulus mengatakan bahwa Allah berhak memilih kepada siapa sajakah, Ia akan memberikan belas kasih-Nya. Mengenai masalah pilihan ini, manusia tidak berhak mempertanyakan di mana letak keadilannya. Kalau pun ada orang yang mempertanyakannya maka Paulus memberikan 3 jawaban melalui ayat yang sudah kita baca. Pertama, ciptaan tidak berhak mempertanyakan kehendak Sang Pencipta (ay. 19-21). Paulus memberikan gambaran bahwa, apakah pot bunga boleh bertanya kepada orang yang membuatnya "mengapa engkau membuat saya begini?" Tentu saja tidak, karena pembuat pot bunga itu berhak mengerjakan tanah liat yang dipakainya itu menjadi apa saja sesuka hatinya. Artinya, manusia sebagai hasil ciptaan Allah, tidak mungkin menentang Penciptanya sendiri. 

Kedua, Allah telah merencanakan kebaikan dalam diri setiap orang (ay. 22-24). Meskipun Allah memiliki hak untuk menentukan pilihan-Nya tapi Paulus menegaskan bahwa manusia bukanlah korban keputusan Allah yang semena-mena. Karena Allah sudah merancangkan berbagai hal baik bagi manusia dan juga memperlakukan semua orang dengan penuh kesabaran. Ketiga, semua sudah dinubuatkan oleh para nabi. Kemudian Paulus melanjutkan penjelasannya dengan  mengutip nubuat nabi Hosea dan Yesaya yang mengatakan bahwa orang yang semula bukan umat pilihan Allah sekarang telah diangkat menjadi umat-Nya. Sebaliknya, orang Israel yang telah dipilih Allah untuk kemuliaan-Nya justru hanya sedikit yang diselamatkan karena mereka memilih untuk mengeraskan hati.

Saudara, melalui penjelasan Paulus ini kita diajak untuk menyadari bahwa sebenarnya kita diberi kesempatan untuk menjadi umat Allah dan menerima anugerah keselamatan hanyalah karena anugerah-Nya saja. Oleh sebab itu, janganlah kita menjadi sombong dan menganggap bahwa kita memang lebih baik dan lebih layak ketimbang orang Yahudi yang menolak Yesus. Mari kita mengucap syukur untuk anugerah tersebut dan menyadari bahwa tugas kita sekarang adalah mengerjakan anugerah itu dalam ketaatan pada Allah.

Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, sudahkah saudara bersyukur atas keselamatan yang sudah saudara terima? Sudahkan saudara berdoa agar orang lain yang belum menerima keselamatan dapat menerima kasih karunia itu? Jika belum. Maka marilah mengambil waktu untuk mendoakan hal tersebut. Berdoalah agar Roh Kudus menyentuh hati saudara sehingga hati saudara dipenuhi rasa syukur atas anugerah yang Allah berikan. Dan mari berdoa agar Allah memenuhi hati saudara dengan kasih-Nya sehingga saudara dapat membagikan keselamatan bagi orang yang belum menerima anugerah tersebut. -Margaretha Susanto-
 
“Tugas Kita Adalah Memelihara Anugerah Keselamatan Yang Kita Terima Dengan Taat Pada Perintah Allah.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup