Hukum Allah Atas Kefasikan dan Kelaliman Manusia

Rabu, 5 Oktober 2022
Hukum Allah Atas Kefasikan dan Kelaliman Manusia
Bacaan Alkitab : Roma 1:18-32

Saudara, dalam perikop ini Paulus menuliskan pandangannya yang cukup panjang tentang ajaran pembenaran. Untuk membuktikan ajaran tersebut, ia menggambarkan keadaan yang menyedihkan dari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Mereka sengaja melakukan kejahatan dan dosa padahal Allah sudah menyatakan kebenaran dalam hati nurani mereka (ay. 18-23). Karena itu, perbuatan jahat mereka adalah bentu perlawanan terhadap Allah. Lalu bagaimanakah cara Allah menghukum orang yang demikian? 

Pertama, Allah menyerahkan mereka pada keinginan jahatnya (ay. 24-27). Orang yang sudah diperingatkan Allah tentang kebenaran tapi tetap memilih untuk melanggar perintah Allah dapat dikatakan bahwa hidupnya telah dikuasai oleh hawa nafsu. Itulah mengapa mereka tidak puas dengan dengan hal-hal yang normal tapi menikmati hal-hal yang melampaui kewajaran seperti penyembahan berhala, suka sesama jenis dan berbagai perbuatan amoral yang lain. 

Kedua, Allah menyerahkan pikiran mereka dibelenggu oleh hal-hal yang tidak pantas (ayat 28-30). Orang yang terus menerus membiarkan dirinya berkubang dalam dosa dan sengaja menutup telinga terhadap kebenaran maka hidupnya telah diperbudak oleh pikiran yang berdosa. Mereka tidak lagi mampu menilai bahwa tindakan mereka menjijikan, jahat dan merusak. Sebaliknya mereka menganggap bahwa hal-hal tersebut wajar saja dilakukan.
Saudara, sangat disayangkan jika gambaran kehidupan orang yang tidak mengenal Allah yang diberikan Paulus juga dialami oleh orang percaya. Mungkin ada sebagian orang percaya yang sudah bertahun-tahun menjadi Kristen namun hidupnya masih terbelenggu oleh dosa. Biasanya orang yang seperti ini akan melakukan segala sesuatu berdasarkan keinginannya sendiri dan mengabaikan kebenaran Allah. Orang yang dikendalikan keinginan akan menjadi semakin jahat dan akibat terburuknya ialah Allah lepas tangan. Inilah yang disebut kebinasaan atau kehidupan tanpa campur tangan Allah.

Saudara, sungguh mengerikan dampak dari dosa bagi manusia. Oleh sebab itu, kita harus dengan sungguh-sungguh memeriksa hidup kita di hadapan Allah apakah kita sudah hidup benar sesuai dengan kehendak-Nya. Jangan sampai kita menjadi orang Kristen namun hidupnya masih dibelenggu oleh dosa. Mari kita meminta kekuatan dari Allah agar mampu melakukan kebenaran-Nya setiap hari. 

Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, adakah dosa-dosa yang belum bisa saudara lepaskan sampai saat ini? Jika ada. Maka sadarilah bahwa tidak ada yang bisa melepaskan diri dari belenggu dosa selain menyerahkan diri saudara pada Yesus. Mari mulai mendoakan hal tersebut dan meminta Allah mengubahkan kehidupan saudara. Dan mari berdoa agar Allah menganugerahkan kekuatan bagi saudara untuk hidup benar sesuai kehendak-Nya. -Margaretha Susanto-

“Ya Tuhan, Pimpinlah Aku Agar Dapat Hidup Sesuai Kehendak-Mu.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup