Arti Hukum Taurat

Rabu, 19 Oktober 2022
Arti Hukum Taurat
Bacaan Alkitab : Roma 7:1-12

Saudara, dalam perikop ini Paulus menjelaskan mengenai hubungan antara orang percaya dengan hukum Taurat. Mari kita lihat beberapa hal yang disampaikan oleh Paulus tersebut: Pertama, hukum Taurat adalah gambaran ideal manusia. Paulus menegaskan bahwa pada dasarnya hukum Taurat adalah kudus, benar dan baik adanya (ay. 12). Perintah yang terdapat dalam hukum tersebut merupakan gambaran manusia sebelum jatuh dalam dosa. Tapi ketika manusia dikuasai dosa maka hukum yang baik itu justru merangsang manusia untuk makin berdosa (ay. 5, 8). Iblis memanipulasi pikiran manusia yang rusak karena dosa sedemikian rupa sampai kita berpikir sebaliknya. Padahal seharusnya, hukum Taurat membuat kita menyadari perilaku dan kondisi keberdosaan kita (ay. 7-8). Hukum Taurat juga menyingkapkan keburukan dosa dan akibat dosa yang membawa manusia kepada kematian kekal (ay. 9-11). 
Kedua, Yesus melepaskan kita dari belenggu dosa. Paulus mengatakan bahwa kematian Yesus ‘membebaskan manusia dari hukum Taurat’ (ay. 6). Hal ini tidak berarti bahwa orang percaya tidak lagi wajib melakukan aturan hukum Taurat dan bebas melakukan apa saja. Tapi maksud Paulus adalah kematian Yesus memutuskan kuasa hukum Taurat yang sudah dibelenggu oleh dosa. Melalui pengorbanan Yesus, manusia berdosa kita mati dan bangkit bersama-Nya sebagai ciptaan yang baru. Sehingga jika sebelumnya manusia berusaha menjadi benar dengan menaati hukum Taurat maka sekarang dalam Yesus orang percaya telah dibenarkan dan dimampukan untuk melakukan kehendak Allah melalui hukum Taurat.
Saudara, melalui penjelasan Paulus tentang arti hukum Taurat di atas maka kita diajak untuk menyadari bahwa hukum Taurat tidak dimaksudkan untuk merangsang manusia agar melakukan dosa. Tapi hukum Taurat adalah sebuah gambaran ideal dari manusia yang diciptakan segambar dengan Allah. Kemudian, kita juga harus menyadari bahwa sebagai orang percaya yang telah ditebus oleh Yesus maka kita tidak lagi terikat dengan kewajiban menjalankan hukum Taurat agar menjadi benar di hadapan Allah. Namun sebaliknya, kita dimampukan untuk melakukan hukum Taurat dan Firman Tuhan dengan kesungguhan hati dan hidup kita semakin serupa dengan Yesus. Marilah kita meminta hikmat dan kekuatan dari Allah untuk dapat melakukan hal tersebut.
Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana pendapat saudara selama ini tentang hukum Taurat? Apakah selama ini saudara berpikir bahwa kematian Yesus membuat orang percaya tidak perlu lagi melakukan hukum Taurat? Jika iya. Maka mari ubah cara pandang saudara mengenai arti hukum Taurat. Mari meminta hikmat dari Allah untuk menyadari bahwa hukum Taurat adalah gambaran ideal dari menusia yang diciptakan segambar dengan Allah. Dan mari berdoa meminta kekuatan dari Allah untuk memampukan kita melakukan hukum Taurat dan Firman Tuhan dengan sunguh-sungguh sehingga kita semakin menjadi serupa dengan karakter Yesus. -Margaretha Susanto-

Orang Percaya Dimampukan Oleh Allah 
Untuk Melakukan Hukum Taurat Dan Firman Tuhan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup