Abraham dibenarkan karena iman (I)

Rabu, 12 Oktober 2022
Abraham dibenarkan karena iman (I)
Bacaan Alkitab : Roma 4:1-15

Saudara, jika dalam pasal sebelumnya Paulus menjelaskan topik mengenai manusia dibenarkan karena iman. Maka dalam perikop ini Paulus memberikan bukti dari pernyataannya tersebut. Saat itu, ia sedang berhadapan dengan orang Yahudi yang bersikeras mengaku bahwa mereka dibenarkan oleh Allah melalui hak-hak istimewa sebagai umat pilihan dan perbuatan-perbuatan baik yang mereka lakukan. Paulus mengambil contoh dari dua tokoh besar dari Perjanjian Lama untuk membuktikkan pernyataannya yaitu Abraham dan Daud. Keduanya merupakan tokoh yang sangat dihormati orang Israel sehingga lebih mudah bagi mereka untuk memahami penjelasan Paulus. 

Mari kita lihat penjelasan yang disampaikan oleh Paulus tersebut. Pertama, Abraham. Melalui perjalanan hidup Abraham, Paulus memperlihatkan bahwa pembenaran oleh iman sudah ada sejak jaman Perjanjian Lama. Pembenaran itu didapat bukan karena Abraham melakukan semua perintah Allah tapi karena ia percaya pada perkataan Allah. Karena iman, ia rela meninggalkan sanak saudara dan kenyamanan hidupnya menuju tanah yang dijanjikan oleh Allah (Kej. 12:1, 4). Dengan iman juga Abraham sabar menantikan janji Allah mengenai keturunan. Jadi jelas bahwa pembenaran itu ia terima bukan karena perbuatan baiknya tapi karena anugerah Allah. Kemudian dijelaskan bahwa Abraham sudah dibenarkan karena iman (Kej. 15:6) jauh sebelum ia disunat (Kej. 17). Artinya, imannya diperhitungkan sebagai kebenaran selagi ia belum disunat. Jelas bahwa sama seperti perbuatan baik, sunat bukanlah syarat agar orang dapat dibenarkan. 

Kedua, Daud. Lebih jauh, Paulus menggambarkan pembenaran ini melalui mazmur yang ditulis oleh Daud. Di mana ia berbicara tentang penghapusan dosa yaitu bagian utama dari pembenaran yang membuat orang bahagia dan diberkati (Maz. 32:1-2). Daud menjelaskan bahwa hakikat pengampunan ialah mereka yang dosanya dihapuskan atau tidak diperhitungkan oleh Allah. Sehingga Paulus menyimpulkan bahwa itu berarti kebenaran diperhitungkan tanpa perbuatan. Orang yang mendapatkan pengampunan inilah yang disebut sebagai orang yang berbahagia. 

Saudara, Paulus menjelaskan bahwa sebagai orang percaya kita telah dibenarkan karena iman dalam Yesus, bukan karena perbuatan baik kita. Hal inilah yang menjadi alasan bagi kita untuk menjalani hidup yang taat pada kehendak Allah. Kita yang telah dibenarkan dengan kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus maka harus membuktikan iman tersebut melalui ketaatan kita pada Allah. Mari kita meminta kekuatan dari Allah dan bimbingan dari Roh Kudus untuk memahami makna anugerah keselamatan tersebut dan kemudian hidup taat pada kehendak Allah.

Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimanakah cara saudara memaknai anugerah keselamatan yang saudara terima selama ini? Apakah saudara anugerah tersebut membuat saudara merasa tidak perlu lagi melakukan kehendak Allah? Jika iya. Maka marilah mengoreksi batin saudara dan mendoakan hal tersebut. Mari berdoa agar Allah memberikan saudara kemampuan untuk memahami makna anugerah keselamatan dengan benar dan mengubahkan cara pandang saudara. Dan mari berdoa agar Roh Kudus membimbing saudara untuk taat melakukan kehendak Allah. -Margaretha Sutanto-

“Iman Orang Percaya Akan Terlihat Dalam Ketaatan Dalam Melakukan Kehendak Allah.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup