Paulus Meminta Ijin Untuk Berbicara

Kamis, 8 September 2022
Paulus Meminta Ijin Untuk Berbicara 
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 21: 37-40

Paulus kembali mengalami penganiayaan karena panggilannya untuk menjadi saksi Injil bagi semua bangsa. Dalam perikop sebelumnya, dikisahkan bahwa Paulus ditangkap, dipukuli, diseret dan diadili oleh orang-orang Yahudi yang berasal dari Asia. Dan ketika ia hendak di bawa ke markas orang Romawi, Paulus meminta ijin untuk berbicara tentang dirinya serta injil yang ia beritakan. Kepala pasukan yang menyeretnya bertanya, “tahukah engkau bahasa Yunani? Jadi engkau bukan orang Mesir…(ay.37-38).” Lalu, Paulus memberikan identitas dirinya dengan menyatakan, “Aku adalah seorang Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang terkenal di Kilikia, aku minta supaya aku diperbolehkan berbicara kepada orang banyak itu.” 
Penyebutan asal usul seperti yang dilakukan oleh Paulus merupakan sebuah ungkapan kehormatan bagi seseorang di dunia kuno yang menilai seseorang dari tempat dimana ia dilahirkan. Tarsus kota kelahiran Paulus merupakan sebuah kota yang menonjol sebab terkenal dengan kehidupan politik, ekonomi dan intelektualnya yang tinggi. Sehingga, dengan mudah Paulus dapat memperoleh ijin untuk bersaksi. 
Saudara seorang pujangga bernama Shakespare pernah berkata, “apalah arti sebuah nama.” Dalam kehidupan nyata justru seringkali nama, asal usul, tempat kelahiran menjadi salah satu nilai penting bagi harga diri seseorang. Bahkan, Allah dalam kedaulatan-Nya menciptakan setiap kita dalam suku, kewarganegaraan, keluarga kita saat ini dengan suatu maksud dan tujuan yang mulia. Dan dalam keterbatasan pemahaman kita akan seluruh rencana Allah bagi kita saat ini dan di masa yang akan datang, seharusnya kita tetap bersyukur atas situasi dan kondisi kehidupan kita saat ini. Sebab, setiap kita masing-masing diciptakan dengan tujuan yang unik dan mulia. Oleh sebab itu marilah kita mengucap syukur atas kehidupan yang telah Allah rancangkan bagi kita dan menjalaninya bersama dengan Allah sehingga dapat menjadi saksi banyak orang.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah ada hal-hal yang tidak kita syukuri berkaitan dengan identitas diri (suku, kewarganegaraan, latar belakang keluarga) kita? Mari tetaplah pandang Allah dan tujuan-Nya yang mulia bagi kita yaitu menyembah-Nya senantiasa dan melayani sesama.

Bersyukurlah Kepada Allah yang Telah Memberikan  Kehidupan yang Terbaik Bagi Kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Allah Memegang Kendali

Small Things Big Impact