Paulus Ditangkap
Rabu, 7 September 2022
Paulus Ditangkap
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 21:27-36
Saudara, dalam ayat ini diceritakan bahwa orang-orang Yahudi yang menolak pelayanan Paulus selama di Asia kecil datang ke Yerusalem untuk merayakan Pentakosta. Mereka mengenali Paulus dan marah dengan kehadirannya di kota suci tersebut. Mereka menyebarkan fitnah dan memprovokasi orang banyak bahwa Paulus membawa Trofimus (orang non-Yahudi) masuk ke tempat kudus di bait suci padahal hal ini melanggar aturan agama Yahudi. Mereka juga mengatakan bahwa Paulus menentang bangsa, hukum Taurat dan bait Allah. Dampaknya orang banyak yang terhasut itu kemudian menangkap Paulus, menyeretnya dengan kasar keluar dari bait Allah dan menganiaya dia. Tapi kerusuhan itu berhenti ketika Allah menggerakkan seorang kepala pasukan yang memimpin prajuritnya untuk membawa Paulus ke dalam tahanan.
Saudara, jika kita memperhatikan apa yang dilakukan orang-orang Yahudi dari Asia kecil dan bagaimana respon orang banyak yang berada di bait Allah pada saat itu, maka kita dapat mempelajari beberapa hal. Pertama, mengendalikan perkataan. Orang-orang Yahudi yang tidak menyukai Paulus menggunakan segala cara agar mereka dapat menyingkirkannya. Mereka melontarkan fitnah, hasutan dan ujaran kebencian agar semakin banyak orang yang membenci Paulus. Perkataan yang mereka ucapkan didasari oleh kebencian pada Paulus. Tindakan seperti ini tidak boleh dilakukan oleh kita sebagai orang percaya. Setiap perkataan yang kita keluarkan haruslah didasarkan pada kasih. Sehingga apa yang kita katakana bukanlah hasutan atau ujaran kebencian terhadap orang lain. Kedua, tidak mudah terhasut. Fitnah yang disampaikan oleh orang Yahudi berhasil memprovokasi orang banyak pada saat itu. Sehingga mereka tidak berpikir untuk membawa masalah ini pada peradilan yang ada. Tapi mereka memilih untuk mengeksekusi Paulus dengan cara mereka sendiri. Tindakan seperti tidak boleh dilakukan oleh kita sebagai orang percaya. Jika kita mendengar suatu berita maka seharusnya kita memastikan terlebih dahulu kebenaran di balik berita tersebut.
Saudara, sungguh disayangkan jika orang percaya saat ini juga melakukan apa yang orang Yahudi dan orang banyak lakukan pada Paulus. Terkadang ketidaksukaan kita pada seseorang diwujudkan dalam bentuk ujaran kebencian dan hasutan, misalnya dituliskan pada kolom komentar media sosial. Atau terkadang kita termasuk orang yang mudah terhasut oleh berita-berita yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Padahal seharusnya, sebagai orang percaya kita harus selalu mengendalikan perkataan dan menjadi orang yang tidak mudah terhasut. Oleh sebab itu, marilah kita meminta kekuatan dari Allah untuk mengendalikan perkataan kita sehingga segala ucapan yang keluar dari mulut kita didasari oleh kasih Allah. Dan marilah kita meminta hikmat dari Roh Kudus agar kita tidak mudah terhasut oleh berita-berita yang kita dengar.
Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, marilah kita mengoreksi kehidupan kita. Apakah selama ini saudara termasuk orang yang kurang bisa mengendalikan perkataan atau termasuk orang yang mudah terhasut? Jika iya. Maka marilah mulai mendoakan hal tersebut. Mari berdoa agar Allah menjumpai saudara secara pribadi dan mengubahkan kehidupan saudara. Dan mari berdoa agar Allah menganugerahkan kekuatan bagi saudara untuk mengendalikan perkataan sehingga segala ucapan yang keluar dari mulut saudara didasari oleh kasih Allah. Dan marilah meminta hikmat dari Roh Kudus agar saudara tidak mudah terhasut oleh berita-berita yang beredar di sekitar saudara. -Margaretha Sutanto-
Karena Apa Yang Diucapkan Mulut Keluar Dari Hati (Matius 12:34b)
Komentar
Posting Komentar