Paulus Dihadapan Feliks I

Kamis, 15 September 2022
Paulus Dihadapan Feliks I
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 24 : 1-9

Kisah Para Rasul merupakan salah satu kitab yang berisi perjalanan misi para rasul yang diwarnai dengan pengalaman penolakan, pengadilan bahkan kematian para rasul karena iman mereka kepada Allah. Pada kisah Paulus dalam perikop ini, ia kembali diperhadapkan pada penganiayaan dan penolakan bangsanya terhadap injil yang ia beritakan. Para pembencinya menyewa seorang pengacara bernama Tertulus, seorang pengacara Yahudi yang memiliki nama Yunani dan dikenal sebagai seseorang yang juga fasih bersilat lidah. Bangsa Yahudi berharap dengan menyewa Tertulus maka Feliks dapat mengadili Paulus sesuai hukum yang berlaku.

Pada awal dakwaan Tertulus ia memuji-muji Feliks dengan menyatakan bahwa, “Feliks yang mulia, oleh usahamu kami terus menerus menikmati kesejahteraan, dan oleh kebijaksanaanmu banyak sekali perbaikan yang telah terlaksana untuk bangsa kami” (ay. 2). 
Dalam bahasa Yunani kata “kebijaksanaan” berarti pemeliharaan. Kalimat ini sebenarnya merupakan pujian yang berlebihan tentang Feliks, sebab ia adalah seorang yang kejam dan pernah membunuh orang-orang Yahudi yang menentangnya. Namun Tertulus yang dibutakan oleh uang yang dibayarkan oleh para imam membelokkan fakta bahwa pemeliharaan umat Allah berasal dari Allah menjadi bergantung pada Feliks.

Saudara seorang yang hidup dalam kejahatan atau dosa-dosa seringkali menggunakan untuk menutupi kejahatannya, membenarkan perbuatannya, atau memberikan kenyamanan baginya sehingga tidak perlu meninggalkan dosa-dosa tersebut. Hal ini terjadi sebab kita enggan untuk meninggalkan kehidupan dalam daging dan beralih pada kehidupan yang sepenuhnya dipimpin dalam Roh. Kehidupan yang dipimpin dalam Roh disebut sebagai proses pengudusan diri dan merupakan perjalanan ketaatan seorang percaya kepada bimbingan Roh Kudus dalam mengikis kedagingan dan mengenakan karakter ilahi. Dengan demikian, kehidupan kekristenan merupakan sebuah proses pengudusan diri dan batin orang percaya untuk menjadi serupa dengan Kristus.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana dengan kita? Apakah kita telah dengan setia dan taat mengikuti bimbingan Roh dalam proses pengudusan kita? Atau, kita telah mulai lebih menyukai hidup dalam kedagingan? Mari kembali memiliki hati yang taat dan bersedia untuk terus menerus mengalami proses pengudusan diri agar menjadi serupa dengan Kristus.  -Thelie Herlina-

Roh Kudus akan Menolong Kita untuk Meninggalkan Kehidupan Lama dan Bertumbuh Menjadi Serupa dengan Kristus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup