Paulus Berlayar Ke Roma

Jumat, 23 September 2022
Paulus Berlayar Ke Roma
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 27:1-13

Saudara, dalam ayat ini diceritakan bahwa Paulus berada dalam perjalanan menuju Roma untuk menindak lanjuti permintaan naik bandingnya pada kaisar. Dalam perjalanan ini, Paulus dan beberapa tahanan lainnya berada di bawah penjagaan seorang perwira bernama Yulius. Melalui kisah perjalanan ini, setidaknya ada beberapa hal yang dapat kita pelajari yaitu: pertama, pemeliharaan Allah. Perjalanan Paulus menuju Roma kali ini merupakan sebuah perjalanan yang panjang. Mereka naik kapal dari Adramitium, sebuah pelabuhan di Afrika (ay. 2). Lalu Paulus tidak sendiri, ia bersama dengan tahanan lain yang mungkin juga naik banding atau ada juga beberapa penjahat yang karena besarnya kejahatan mereka di bawa ke hadapan kaisar. Mereka biasanya adalah orang-orang yang akan dihukum mati dengan cara bertarung dengan binatang buas di Roma. Bayangkanlah bagaimana perasaan dan kondisi Paulus yang ditempatkan bersama orang-orang tersebut dan mereka harus berpindah-pindah kapal (ay. 6). Saat itu, Paulus pasti berjuang menghadapi kekuatiran, kelelahan, ketidaknyamanan atau tekanan mental. Tapi saat itulah, Allah membuktikan bahwa Ia selalu menyertai umat-Nya. Ketika mereka singgah di Sidon, Allah memakai kepala perwira untuk bersikap ramah pada Paulus, memperbolehkan dia mengunjungi sahabatnya untuk menyediakan seluruh keperluan perjalanan Paulus (ay. 3). 
Kedua, Roh Kudus memberikan keberanian. Perjalanan ini mengalami keterlambatan karena kondisi cuaca yang buruk sehingga tidak dapat dipastikan kapan mereka akan tiba di Roma (ay. 7). Paulus memiliki beberapa pengalaman dalam perjalanan laut ketika ia memberitakan Injil ke beberapa tempat. Oleh sebab itu, saat ia mengalami situasi yang sama maka ia tidak ragu untuk memberitahukan tentang bahaya yang mengamcam perjalanan mereka (ay. 10). Jika sebelumnya Paulus dengan berani memberitakan Injil maka sekarang ia juga tidak ragu untuk menyampaikan hal yang benar berkaitan dengan pelayaran. Hal ini ia lakukan bukan semata-mata demi keselamatan dirinya saja tapi karena semua tahanan yang bersamanya mungkin dalam keadaan terbelenggu. Sehingga tidak mungkin untuk menyelamatkan diri jika terjadi kecelakaan. Dari manakah keberanian yang dimiliki Paulus? Jawabannya ialah dari Roh Kudus. 
Saudara, saat kita menjadi orang percaya yang setia mengikut Tuhan maka bukan berarti hidup kita akan bebas dari kesulitan. Namun percayalah bahwa jika kita diijinkan oleh Allah untuk menghadapi berbagai kesulitan maka Ia tidak akan meninggalkan kita. Allah akan senantiasa memberikan kekuatan dan menyediakan pertolongan bagi kita. Kemudian, sebagai orang percaya kita harus menyadari bahwa tugas kita ialah menyatakan kebenaran. Meskipun ada resiko yang harus kita tanggung dibalik itu. Seperti yang dilakukan oleh Paulus, kita harus meminta hikmat dan keberanian dari Roh Kudus agar kita dapat menyatakan apa yang benar. Terutama jika hal tersebut berkaitan dengan kepentingan orang banyak. Oleh sebab itu, marilah kita meminta kemampuan dari Allah untuk menyadari bahwa Allah selalu menyertai kita apapun kesulitan yang Ia ijinkan terjadi. Kemudian, Roh Kudus juga selalu memberikan hikmat dan keberanian bagi kita untuk menyatakan kebenaran.
Saudara, di tengah masalah yang saudara sedang hadapi, apakah saudara merasa Allah meninggalkan saudara? Apakah saudara termasuk orang yang takut dalam menyatakan kebenaran? Jika iya. Maka marilah mengoreksi batin saudara dan mendoakan hal tersebut. Mari meminta Allah memberikan saudara kemampuan untuk menyadari bahwa Ia selalu menyertai saudara dalam segala situasi. Kemudia mari meminta Roh Kudus memberikan saudara hikmat dan keberanian untuk menyatakan kebenaran apapun resikonya. -Margaretha Susanto-

“Allah Selalu Menyertai Kehidupan Orang Percaya Dengan Berbagai Cara”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup