Paulus Berbicara Kepada Orang Yahudi
Jumat, 9 September 2022
Paulus Berbicara Kepada Orang Yahudi
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 22: 1 – 22
Isi kesaksian Paulus dalam perikop ini berkaitan dengan dua penglihatan yang ia terima. Pertama, penglihatan berupa cahaya terang dan suara yang memanggil namanya. Penglihatan tersebut ia peroleh saat dalam perjalanan menuju ke Damsyik dan kemudian mengubahkan kehidupannya menjadi pengikut Kristus yang setia. Kedua, yaitu penglihatan yang Paulus terima ketika ia berdoa dalam bait Allah dalam bentuk suara yang memerintahkannya untuk segera pergi dari Yerusalem.
Dalam penglihatan kedua yang Paulus peroleh saat ia di Yerusalem, ketika Allah memerintahkannya untuk segera pergi dari Yerusalem. Paulus menyatakan kerinduan dan pemikirannya pada Allah dengan menyatakan bahwa Ia memiliki kredibilitas diri yang mumpuni untuk tetap ada di Yerusalem dan memberitakan Injil di situ. Paulus menyatakan hal tersebut sebab berada di Yerusalem dan melayani di situ merupakan salah satu kerinduannya. Tetapi, Allah tetap memerintahkannya untuk pergi sebab Ia memiliki rencana yang jauh lebih besar bagi Paulus yaitu, “…Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain” (ay. 21).
Saudara melalui penglihatan kedua yang diterima Paulus, kita dapat mengetahui bahwa memiliki ambisi/mimpi dalam hal-hal yang kita kerjakan tidak-lah selalu salah. Terutama jika ambisi tersebut kita taklukkan di bawah salib Kristus dengan penuh pengabdian diri yang tulus kepada Allah. Sebab kita mengimani bahwa jauh melampaui mimpi atau kerinduan kita akan hal-hal yang kita kerjakan, Allah memiliki rencana yang jauh lebih indah bagi kita. Oleh sebab itu, mari jalani kehidupan dengan pengabdian diri yang tulus kepada Allah dan bawa seluruh kerinduan hati kita akan keluarga, pekerjaan dan pelayanan kita kepada-Nya. Sebab, Ia adalah Allah yang Maha Mengetahui jalan-jalan kehidupan kita baik di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, sudahkah kita menaklukkan ambisi/mimpi/cita-cita serta kerinduan hati kita akan keluarga, pekerjaan dan pelayanan terutama kepada Allah? Mari serahkan seluruh pengharapan kita kepada-Nya dan hiduplah dalam pengabdian yang tulus kepada-Nya. -Thelie Herlina-
Allah Maha Mengetahui Jalan-jalan Kehidupan Kita, Berserahlah Kepada-Nya!
Komentar
Posting Komentar