Dari Troas ke Miletus

Jumat, 2 September 2022
Dari Troas ke Miletus
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 20:13-16

Saudara, dalam ayat ini dijelaskan bahwa Paulus dan rekan-rekannya sedang berada dalam perjalanan menuju Yerusalem. Ketika mereka berada di Troas, rekan-rekan Paulus menaiki kapal di sepanjang pantai barat Asia kecil menuju ke Asos. Sedangkan Paulus memilih untuk mengambil rute jalan darat dengan berjalan kaki di pesisir pantai Romawi menuju ke Asos. Nantinya mereka akan bertemu di Asos dan kemudian bersama-sama menaiki kapal menuju ke Metilen; dari sana mereka menuju ke Kios; lalu mereka menuju ke Samos, sebuah pulau tepat di sebelah barat Efesus; dan mereka akan tiba di Miletus, pelabuhan kuno di muara sungai Meander. 

Saudara, jarak tempuh yang diperlukan Paulus untuk berjalan kaki sampai di Asos adalah sekitar 20 kilometer. Tentunya ini bukan jarak yang dekat. Lalu mengapa ia tidak memilih untuk naik kapal saja bersama-sama dengan rekannya? Karena tujuan merekapun sama yaitu menuju ke Asos. Beberapa penafsir Alkitab menyakini bahwa alasannya ialah karena Paulus ingin menikmati waktu sendiri bersama dengan Tuhan. Ia menggunakan kesempatan tersebut untuk beristirahat sekaligus melakukan refleksi diri dan pelayanannya. Paulus menyadari bahwa Allah juga menghendaki agar ia dapat menikmati hasil pelayanannya dan melalui hal itu ia mampu menyadari pertolongan Allah di dalamnya. Hal ini sama dengan apa yang Allah lakukan, di mana Ia juga mengambil waktu untuk beristirahat sesudah menyelesaikan pekerjaan-Nya (Kej. 2:3).

Saudara, sebagai orang percaya yang setiap hari bergelut dengan pekerjaan, tugas-tugas di rumah dan juga pelayanan di gereja maka kita juga perlu untuk menyediakan waktu untuk beristirahat. Namun, perlu diperhatikan bahwa waktu istirahat bukanlah saat di mana kita bisa melakukan apapun sesuai keinginan. Waktu istirahat dapat dipakai untuk memulihkan keadaan fisik. Kemudian seperti yang Paulus lakukan, kita juga harus menggunakan waktu tersebut untuk melakukan refleksi diri, merenungkan kebaikan dan pertolongan Allah dalam semua hal yang sudah kita kerjakan serta meminta pertolongan Allah untuk waktu berikutnya. Mari kita menjadikan waktu istirahat sebagai kesempatan untuk memulihkan diri secara fisik dan juga spiritual.

Saudara, bagaimanakah cara saudara menggunakan waktu beristirahat selama ini?  Jika selama ini saudara menggunakan waktu istirahat untuk melakukan apapun sesuai keinginan. Maka marilah mengoreksi batin saudara dan mulai mendoakan hal tersebut. Mari berdoa agar Roh Kudus memberikan hikmat pada saudara sehingga dapat menggunakan waktu istirahat sebagai kesempatan untuk memulihkan diri secara fisik dan juga kesempatan untuk merasakan kebaikan Allah. -Margaretha Susanto-

Manusia Perlu Berhenti Sejenak Untuk Menyadari Kebergantungannya Pada Allah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup