Ajakan Kepada Agripa untuk Percaya
Kamis, 22 September 2022
Ajakan Kepada Agripa untuk Percaya
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 26 : 24 – 32
Kesaksian Paulus tentang pertobatan serta panggilannya di hadapan Agripa, diresponi
oleh Festus dengan, “Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuat engkau gila!” (ay. 24). Cemoohan Festus tersebut tidak menggoyahkan iman Paulus dalam menyatakan kebenaran kepada banyak orang. Bahkan dengan sangat lantang dan berani, setelah dicemooh Paulus mengajak Raja Agripa untuk percaya kepada Yesus Kristus yang menjadi pusat pemberitaan para nabi. Mendengar ajakan Paulus, Raja Agripa kemudian mengatakan “hampir-hampir saja kauyakinkan aku untuk menjadi orang percaya!” yang merupakan bentuk penolakan kepada Injil yang diberitakan Paulus. Namun, Paulus kembali menyatakan keteguhan imannya dengan menyatakan kerinduannya untuk berdoa bagi semua orang yang mendengar Injil agar dapat percaya pada Yesus Kristus.
Keberanian Paulus dalam memberitakan Injil dan kebenaran-Nya kepada semua orang dapat menjadi teladan bagi kita untuk juga berani menyatakan iman kita kepada dunia. Sebab, iman dalam Kristus bukan hanya diberikan kepada kita untuk kita simpan bagi diri kita sendiri saja tetapi juga harus dinyatakan kepada sesama. Iman dapat dinyatakan melalui kesaksian hidup (yang berfokus pada karya Kristus di kayu salib), perbuatan baik kepada sesama serta hidup yang kudus di hadapan Allah dan sesama. Sehingga, keselamatan yang kita terima dapat juga menjadi milik semua orang yang menerimanya. Oleh sebab itu, mari nyatakan iman kita kepada sesama dengan penuh keberanian meskipun cemooh, fitnah bahkan deraan fisik akan kita terima.
Saudara, dalam perjalanan kehidupan kita bisa saja kita bertemu dengan orang seperti “Festus” yang mencemooh pengalaman iman kita bersama dengan Tuhan. Bahkan mengata-ngatai kita sebagai “orang gila” sebab iman percaya kita kepada Yesus. Lalu bagaimana respon kita? Apakah kemudian kita menjadi malu sehingga menyembunyikan identitas diri kita sebagai pengikut Kristus dan tidak menyaksikan iman kita kepada sesama? Atau kita tetap berani memberitakan Injil keselamatan meskipun banyak tantangan yang menghadang? Mari mintalah kekuatan kepada Allah yang akan memampukan diri kita untuk menyaksikan iman kita melalui perkataan dan perbuatan-perbuatan kita. -Thelie Herlina-
Beritakanlah Firman, Siap Sedialah Baik atau Tidak Baik Waktunya – 2 Tim. 4: 2a
Komentar
Posting Komentar