Paulus menyebrang ke Makedonia

Kamis, 18 Agustus 2022
Paulus menyebrang ke Makedonia
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 16: 4-12

Pada kisah pelayanan Paulus dan Silas dalam KPR 16: 4-12 dituliskan bahwa setelah Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan penatua di Yerusalem, mereka melintasi tanah Frigia dan Galilea. Hal ini mereka lakukan sebab mereka menaati bimbingan Roh Kudus yang mencegah mereka untuk pergi ke Asia. Perjalanan tersebut dilanjutkan dengan melintasi Misia, dan akhirnya sampai di Troas. Di Troas, Allah kembali membimbing perjalanan Paulus dan Silas melalui penglihatan tentang seorang Makedonia dan berseru pada mereka untuk datang ke Makedonia. Dan, kemudian Paulus dan Silas berlayar ke Samotrake dan Neapolis lalu sampailah ke Makedonia. 
Saudara, kata “mencegah” dalam ay. 6, “…karena Roh mencegah…” dalam bahasa yunani yaitu koluo dan berarti melarang dalam bentuk perkataan maupun tindakan. Melalui kisah ini Lukas kembali menekankan tentang ketaatan para rasul pada bimbingan Allah, baik melalui bisikan dan hati nurani maupun penglihatan yang diberikan kepada mereka. Hal ini mengingatkan kita bahwa sebagai pelayan Tuhan hendaknya kita memiliki kepekaan terhadap bimbingan Allah. Kepekaan tersebut dapat bertumbuh melalui pengenalan kita akan Allah melalui pembacaan Firman dan waktu teduh kita bersama dengan-Nya. Dengan demikian, setiap pelayanan yang kita lakukan senantiasa menyenangkan dan memuliakan nama-Nya.
Saudara, hal-hal yang dapat merusak kepekaan kita terhadap bimbingan Allah adalah ketika fokus hati kita dalam pelayanan bukanlah Allah tetapi diri kita sendiri. Bisa saja, motivasi kita saat melayani-Nya adalah karena kita memerlukan sarana untuk aktualisasi diri sehingga orang lain tidak memandang rendah atau memuji diri kita. Atau bisa saja motivasi kita dalam melayani Allah karena diajak dengan paksa oleh orang lain dan merasa tidak enak untuk menolak sehingga kita setengah hati saat melakukan pelayanan. Mari hari ini kita kembali menumbuhkan kepekaan terhadap bimbingan Allah melalui waktu dimana kita membaca Alkitab, berdoa, saat teduh dengan-Nya sehingga kita dapat melayani-Nya sesuai dengan kehendak-Nya atas kita.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana dengan waktu-waktu teduh saudara dengan Tuhan? Mari kita tetap membangun pengenalan yang benar tentang Allah agar kita senantiasa peka terhadap bimbingan Allah dalam kehidupan kita. -Thelie Herlina-

Hubungan Yang Dekat Dengan Allah Menjadikan Hati Kita Senantiasa Peka Terhadap Bimbingan-Nya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup