Paulus di Korintus

Kamis, 25 Agustus 2022
Paulus di Korintus
Bacaan Alkitab : KPR 18: 1-17

Korintus adalah kota berikutnya yang dikunjungi oleh Paulus, setelah ia meninggalkan Atena. Di Korintus, ia tinggal di rumah Akwila dan Priskila dan serta melakukan pekerjaan membuat tenda bersama-sama. Pada hari sabat, Paulus akan berada di rumah ibadat untuk meyakinkan orang-orang Yahudi dan Yunani tentang Kristus Yesus. Dan setelah kedatangan Silas dan Timotius dari Makedonia, Paulus dengan penuh keberanian memberitakan Injil Keselamatan yang berpusatkan pada kabar bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan oleh Allah. Respons mereka terhadap pemberitaan Paulus adalah menghujat dan memusuhi Paulus, sehingga Paulus mengebaskan debu dari pakaiannya sebagai simbol bahwa ia tidak bersalah akan ketidakpercayaan mereka sebab ia telah mengabarkan Injil dan adalah keputusan mereka untuk menerima Yesus sebagai Mesias atau menolaknya.

Paulus kemudian pergi kepada orang-orang non-Yahudi untuk mengabarkan Injil kepada mereka dan Krispus, seorang kepala rumah ibadat bersama-sama dengan keluarganya, menjadi percaya kepada pemberitaan rasul dan menerima keselamatan. Saudara, pemberitaan Injil bukanlah hal yang mudah dan akan menghadapi banyak tantangan seperti yang dialami oleh Paulus. Seorang penafsir Alkitab menuliskan bahwa setelah banyak penolakan, Paulus mulai kehilangan keberaniannya untuk memberitakan Injil sehingga Tuhan menguatkan Paulus dengan menyatakan, “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku disini.” (ay. 9b-10). Dan, setelah itu Paulus tinggal di Korintus selama 1 ½ tahun dan mengajarkan firman Allah di sana. 

Saudara setelah waktu berlalu dan sepertinya nubuatan Allah tidak terjadi, Paulus kembali menghadapi tantangan bahkan banyak orang Yahudi yang kemudian membawanya ke pengadilan (ay. 12-13). Dan di sini janji penyertaan Allah kembali dinyatakan, Galio menolak hal tersebut dan mengusir mereka (ay. 14-16) dari ruang pengadilan. Galio adalah alat ditangan Allah untuk melindungi hamba yang melayani-Nya sehingga Paulus dapat terus mengajar injil keselamatan dan bahkan membangun gereja di dunia kuno. Hal ini mengingatkan setiap kita agar tidak gentar menghadapi tantangan seberat apa pun dalam pelayanan dan pengiringan kita akan Allah. Allah akan menyertai, melindungi dan mengurapi kita dalam setiap kesempatan pelayanan yang Allah berikan kepada kita. Ia adalah Allah yang memegang kendali kehidupan kita dan karena itu marilah kita dengan tetap setia, penuh tekad dan kesungguhan hati melakukan semua kesempatan pelayanan yang Allah percayakan kepada kita. 

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah ada tantangan dalam pelayanan (selisih paham dengan rekan sepelayanan; kesulitan mengatur waktu antara melayani, keluarga dan pekerjaan; atau tantangan lainnya) yang sedang saudara hadapi saat ini? Marilah tetap teguh dan setia dalam melakukan pelayanan tersebut serta jangan menyerah! sebab Allah akan menolong, menyertai dan mengurapi saudara dalam setiap kesempatan yang Ia berikan bagi saudara untuk melayani-Nya. -Thelie Herlina-

Tetaplah Setia Melayani Bersama Dengan Allah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup