Paulus di Filipi

Jumat, 19 Agustus 2022
Paulus di Filipi
Bacaan Alkitab : KPR 16: 13-18

KPR 16: 13-1 merupakan kisah perjalanan pertama Paulus dan Silas di Makedonia tepatnya di kota Filipi. Pada hari sabat, mereka menemukan sebuah tempat berdoa untuk orang Yahudi. Di situ mereka bercakap-cakap dengan salah seorang perempuan yang sedang berdoa yaitu Lydia. Ia ditafsirkan sebagai seorang wanita dari Eropa dan merupakan penjual kain ungu untuk para bangsawan. Dia membuka hati saat mendengar perkataan Paulus dan Silas tentang Kristus dan memberi diri serta keluarganya untuk dibaptis. 

Kisah lainnya adalah tentang seorang perempuan yang merupakan tukang ramal yang mengganggu mereka saat mengajar  dengan berteriak, “Orang-orang ini adalah hamba Allah yang Mahatinggi…memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan” (ay. 17). Teriakan ini ditafsirkan sebagai seruan sarkatis tau sindiran bahkan dapat mendatangkan kesalahpahaman kepada orang yang mendengar ajaran Paulus dan Silas. Sebab menganggap bahwa Allah yang diberitakan Paulus dan Silas adalah roh jahat yang saat itu menguasainya. Sehingga kemudian, Paulus mengusir roh jahat yang menguasai tukang ramal tersebut dalam nama Tuhan Yesus dan pergilah roh tersebut. Salah satu penafsir Alkitab menuliskan bahwa kemudian perempuan itu tinggal bersama dengan orang percaya lainnya. 

Saudara, kisah ini dituliskan oleh Lukas dengan menekankan pada kuasa Roh Kudus dalam kehidupan pribadi orang percaya. Jika pada pasal-pasal sebelumnya kita membaca banyak khotbah yang disampaikan para rasul di hadapan banyak orang, kali ini kuasa Allah dinyatakan dalam kehidupan pribadi seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa Allah mengasihi semua orang. Apakah orang itu Yahudi dan non-Yahudi; laki-laki atau perempuan; orang saleh ataupun pendosa; kaya atau miskin; Allah mengasihi dan berkuasa menyelamatkan semua orang tanpa membeda-bedakan. Melalui hal ini, kita semakin meyakini bahwa Allah mengasihi bukan karena apa yang kita lakukan/miliki/capai dalam kehidupan ini tetapi karena kasih adalah sifat Allah yang sejati. Dengan demikian, jika hari-hari ini ada keraguan dalam hati kita tentang kasih Allah, mari kembali datang kepada-Nya dan meminta Allah menumbuhkan iman dalam hati kita sehingga apa pun situasi yang kita hadapi, kita senantiasa mempercayai bahwa Allah mengasihi kita.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah saat ini saudara mengalami keraguan akan kasih Allah bagi saudara sebab pergumulan dan masalah yang sedang saudara hadapi? Mari, tetaplah pandang pada Yesus dan kasih-Nya yang ajaib bagi kita, sebab dengan demikian kita semakin kuat dalam pengiringan kita akan Allah. -Thelie Herlina-

Kasih-Nya yang Tak Terbatas Tersedia Bagi Setiap Mereka yang Percaya Kepada-Nya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup