Paulus Di Atena

Rabu, 24 Agustus 2022
Paulus Di Atena
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 17:16-34

Saudara, dalam ayat ini diceritakan bahwa Paulus sedang berada di Atena atau disebut sebagai acropolis yang berarti kota tinggi, tempat di mana dewa utama tinggal. Di kota ini terdapat banyak bangunan kuil dan yang terbesar disebut dalam istilah Romawi sebagai Minerva, berada di Parthenon, pusat kota Athena. Selain itu terdapat juga banyak filsuf yang memberikan kontribusi besar untuk pengetahuan, seni, ilmu pengetahuan dan politik karena tokoh-tokoh besar seperti Plato, Aristoteles, Percles dan Solon berasa dari sana. Saat Paulus melihat keadaan kota yang terkenal dengan kecermelangannya tapi tenggelam dalam kejahatan ini, ia menjadi sangat sedih dan berbelas kasihan pada jiwa-jiwa yang hilang tersebut. Oleh karena itu, Paulus memutuskan untuk bertukar pendapat dengan mereka. Dia memilih dua tempat strategis yaitu sinagoge (untuk orang-orang Yahudi) dan pasar (untuk orang-orang Yunani). Apa yang ia sampaikan menarik perhatian banyak orang sampai dia dibawa ke sidang Areopagus untuk menyampaikan pengajarannya tentang Allah yang ia sembah.
Saudara, Paulus mengabarkan Injil pada orang di Atena dengan cara bertukar pendapat. Ia menjelaskan pokok-pokok iman mengenai Allah sebagai Pencipta, kedaulatan-Nya atas manusia dan dosa-dosanya (ay. 23-30). Ini merupakan perlawanan terhadap golongan Epikuros, yang mempercayai bahwa Allah tidak terlibat aktif dalam kehidupan ciptaan-Nya. Dalam penjelasan selanjutnya, Paulus dengan tegas menentang pendapat orang Atena yang salah. Ia menegaskan bahwa akan ada penghakiman Allah atas semua orang, yang dilakukan oleh Yesus, yang telah bangkit dari kematian. Lalu apakah usaha yang dilakukan oleh Paulus berhasil? Ternyata ada sebagian orang yang menertawakan dia. Tapi Allah juga memberi kasih karunia pada beberapa orang untuk percaya dan bertobat pada Kristus.
Saudara, terkadang kita diperhadapkan pada situasi-situasi tertentu di mana kita harus peka melihat peluang untuk memberitakan Injil. Seperti Paulus yang mengambil kesempatan untuk bertukar pendapat dengan orang di Atena, jika kita juga diperhadapkan pada situasi seperti itu. Maka kita harus meminta kekuatan dan hikmat dari Roh Kudus untuk mengambil bagian dalam pemberitaan Injil. Kemudian, jika ternyata hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita atau pada akhirnya kita ditertawakan seperti Paulus. Maka jangan berkecil hati dan tetaplah setia dalam memberitakan Injil. Mari kita meminta kekuatan, hikmat dan sukacita dari Allah agar dapat menjadi orang percaya yang setia memberitakan Injil bagaimanapun hasilnya.
Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, pernahkan saudara berada dalam situasi di mana ada peluang untuk memberitakan Injil? Sudahkan saudara mengambil peluang tersebut dan memberitakan Injil? Jika belum. Maka marilah mulai mendoakan hal tersebut. Mari berdoa agar Roh Kudus memberikan kekuatan dan keberanian bagi saudara untuk mulai memberitakan Injil. Dan jika saudara sudah mengambil kesempatan untuk memberitakan Injil. Maka mari berdoa agar Roh Kudus memberikan kekuatan, hikmat dan sukacita sehingga saudara tetap setia melakukannya. -Margaretha Sutanto-

Roh Kudus Akan Memberikan Kemampuan Pada Orang Percaya Yang Mempersiapkan Diri Untuk Memberitakan Injil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup