Kembali ke Antiokhia

Jumat, 12 Agustus 2022
Kembali ke Antiokhia
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 14:21-28

Saudara, dalam ayat 21 diceritakan bahwa Paulus dan Barnabas melakukan penginjilan di kota Derbe dan banyak orang menjadi percaya di sana. Setelah tinggal beberapa saat di sana, mereka kembali ke kota yang pernah mereka datangi yaitu Listra, Ikonium dan Antiokhia. Meskipun di Ikonium dan di Listra, Paulus dan Barnabas pernah menghadapi bahaya yang mengancam nyawa mereka. Saat di Ikonium, mereka hampir dilempari batu dan di Listra Paulus bahkan telah dilempari batu. Tapi mereka mengunjungi kembali kota-kota itu karena mereka mengasihi jemaat yang Allah percayakan dalam gereja dengan cara memelihara iman mereka. Paulus dan Barnabas kemudian memilih beberapa penatua yaitu orang dewasa secara rohani, memiliki nama baik, memiliki kasih pada jemaat dan memahami ajaran yang benar mengenai Injil. Mereka di tempatkan di tengah jemaat untuk membimbing mereka saat para rasul tidak ada di kota tersebut.

Saudara, meskipun Paulus dan Barnabas mengetahui dengan jelas bahwa ada bahaya yang mengancam nyawa tapi mereka tetap mengunjungi jemaat Tuhan. Padahal secara manusia tentu saja mereka memiliki rasa takut tapi mereka tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh ketakutan tersebut. Sebaliknya, mereka mengizinkan kasih Allah memenuhi hati mereka sehingga mereka tidak berfokus pada kenyamanan diri mereka tapi pada kepentingan jemaat. Kasih itu juga yang mendasari keputusan Paulus dan Barnabas dalam memilih beberapa penatua yang menolong jemaat untuk hidup sebagai komunitas agar mereka tetap kuat dalam iman meskipun mengalami kesengsaraan.

Saudara, perhatikanlah bahwa dalam memelihara dan membantu pertumbuhan iman jemaat, Allah telah memilih orang-orang yang secara khusus. Baik dalam mengajar jemaat atau menolong mereka hidup berkomunitas seperti hamba Tuhan atau penatua. Jika saat ini Allah mengizinkan kita melayani di gereja dalam bagian-bagian tertentu, itu adalah anugerah yang mulia. Oleh sebab itu, marilah kita melakukan semua pelayanan tersebut atas dasar kasih kepada Kristus, seperti yang dilakukan oleh Paulus dan Barnabas. Sehingga apa pun kesulitan yang kita hadapi dalam pelayanan tersebut, hal itu tidak akan menghentikan langkah kita untuk melayani.

Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara renungkanlah, apakah yang mendasari pelayanan saudara selama ini? Jika yang mendasari pelayanan saudara selama ini, bukanlah kasih Allah. Maka marilah mengoreksi batin saudara dan mulai mendoakan hal tersebut. Mari berdoa agar Allah menjumpai saudara secara pribadi dan mengubahkan hati saudara. Dan mari berdoa agar Allah memenuhi hati saudara dengan kasih-Nya. Sehingga di bagian manapun saudara melayani, saudara dapat melakukannya dengan sepenuh hati. -Margaretha Sutanto-

“Fokus Pelayanan Adalah Kasih Pada Allah Dan Bukan Kenyamanan Diri Sendiri.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup