Tuduhan Terhadap Stefanus

Kamis, 14 Juli 2022
Tuduhan Terhadap Stefanus
Bacaan Alkitab : Kis. 6: 8-15

Lukas menuliskan kisah tentang Stefanus dalam kitab Kisah Para Rasul. Stefanus adalah seorang pengikut Tuhan yang penuh dengan karunia dan kuasa sehingga seringkali mengadakan mujizat dan tanda diantara orang banyak (ay. 8). Selain itu, Stefanus juga mengajar tentang Yesus serta ajaran-ajaran-Nya. Dan karena itulah Stefanus diperhadapkan kepada kelompok orang-orang Yahudi yang disebut jemaat Libertini (orang-orang Yahudi dari Afrika utara yaitu daerah Mesir dan Libia. Mereka bertanya soal dengan Stefanus tentang pengajarannya  berkaitan dengan Yesus. Dan, Stefanus dapat menjawab mereka dengan hikmat Allah. Hal ini menyebabkan kebencian kaum Libertini terhadap Stefanus semakin membesar, sehingga memberikan tuduhan-tuduhan palsu kepada Stefanus.
Saudara, ada hal menarik yang dapat kita temukan saat kita membaca perikop ini. Hal menarik tersebut yaitu meskipun Stefanus menerima banyak tuduhan palsu tetapi, “…lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat (ay. 15). Peristiwa ini pernah terjadi pada Musa pada saat ia bertemu dengan Tuhan di atas gunung Sinai (Kel. 19). Pada saat Stefanus memancarkan kemuliaan Tuhan di wajahnya menunjukkan bahwa wajahnya tidak mencerminkan kebencian dan ketakutan seperti yang tercermin di wajah para penuduhnya. 
Saudara, Stefanus adalah teladan bagi orang-orang percaya untuk senantiasa setia meskipun pencobaan, pergumulan, aniaya, fitnah, dll kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Saat tuduhan palsu datang kepada Stefanus sebenarnya ia dapat memilih untuk kecewa, marah bahkan membenci orang-orang yang menuduhnya. Tetapi, ia tetap memilih untuk setia dan mengandalkan Tuhan untuk tetap dapat memegang teguh imannya. Saudara, marilah kita menumbuhkan kesetiaan kita kepada Tuhan. Dengan cara, tetap mengandalkan Tuhan dalam segala situasi kehidupan yang terjadi dan tidak mengandalkan kekuatan diri kita sendiri.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana dengan kita? Jika fitnah atau tuduhan-tuduhan palsu dituduhkan kepada kita, apakah kita tetap setia, mengampuni serta mengasihi? Atau kita mengisi hati kita dengan kepahitan, amarah serta kebencian? Mari senantiasa mengandalkan kekuatan dan hikmat yang dari Tuhan untuk dapat bertahan dalam situasi kehidupan seberat apapun. -Thelie Herlina-

Kesetiaan kepada Allah Bertumbuh Melalui Pergumulan Kehidupan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)