Cara Hidup Jemaat Yang Pertama

Jumat, 1 Juli 2022
Cara Hidup Jemaat Yang Pertama
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 2:41-47

Saudara di sini diceritakan mengenai bagaimana cara hidup jemaat yang pertama, yaitu orang percaya yang berkumpul setelah peristiwa di hari raya pentakosta. Cara hidup mereka ini dapat menjadi contoh bagaimana seharusnya hidup sebagai orang percaya. Mari kita perhatikan: pertama, hidup dalam kesalehan (ayat 42). Setelah mereka memberi diri untuk dibaptis maka mereka bertekun dan setia dalam pengajaran Firman melalui pengajaran para rasul. Mereka juga menjaga perseketuan orang kudus dengan berkumpul setiap hari di Bait Allah. Dengan sehati mereka berdoa dan terus memuji Allah. Hal inilah yang membuat mereka semakin mengerti kehendak Allah dan memiliki kehidupan yang saleh. Kedua, hidup dalam kasih (ay 44). Dalam ibadah-ibadah mereka, jemaat pertama sering mengadakan perjamuan makan malam. Mereka duduk mengelilingi meja, memecahkan roti dan makan bersama sehingga semua orang mendapat bagian yang sama. Mereka juga sangat murah hati dalam berbagi apa yang mereka miliki. Kebersamaan inilah yang membuat mereka terbiasa untuk hidup dalam kasih dengan sesama.

Saudara, dua cara hidup orang percaya yang pertama dapat menjadi contoh bagi kita sebagai orang percaya. Orang yang percaya kepada Kristus harus hidup di dalam kesalehan. Kesalehan yang dimaksudkan di sini bukan hanya sekedar berbuat baik karena orang yang tidak mengenal Tuhan juga dapat berbuat baik. Tapi kesalehan itu sendiri harus dibangun atas dasar pemahaman yang benar akan firman Allah. Kemudian, orang percaya juga harus hidup di dalam kasih kepada sesama. Hal ini bukan berarti kita sekarang harus menjual atau menyerahkan semua miliki pribadi kita. Tapi kita dituntut untuk dermawan kepada orang yang membutuhkan karena kita sendiri sudah hidup di bawah tangan Tuhan murah hati.

Saudara, sungguh ironi jika saat ini kita menjadi orang percaya yang hidup sesuka hati sesuai dengan keyakinan kita sendiri tanpa mencari seperti apa kehendak Allah. Atau mungkin tanpa kita sadari, kita hidup dalam kelimpahan berkat Tuhan tanpa memperdulikan orang lain yang membutuhkan. Padahal seharusnya, seperti orang percaya pada abad pertama, kita harus hidup dalam kesalehan dan kasih pada sesama. Oleh sebab itu, marilah kita meminta hikmat dan tuntunan dari Allah agar kita dapat hidup dalam kesalehan sesuai dengan kehendak Allah dan hidup dalam kasih pada sesama.

Saudara, bagaimanakah cara hidup saudara selama ini? Apakah saudara sudah hidup dalam kesalehan sesuai dengan kehendak Allah? Dan sudahkah saudara hidup dalam kasih pada sesama? Jika belum. Maka marilah mengoreksi diri saudara dan mulai mendoakan hal tersebut. Mari berdoa agar Allah menjumpai saudara secara pribadi dan mengubahkan kehidupan saudara. Dan mari berdoa agar mari berdoa agar Roh Kudus membimbing saudara untuk hidup kudus dan saleh sesuai dengan kehendak Allah. Dan mari berdoa agar Allah memberikan saudara kekuatan untuk dapat mengasihi sesama. -Margaretha Susanto-

Ciri Kehidupan Orang Percaya Adalah Hati Yang Penuh Kasih Dan Hidup Yang Saleh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)