Yesus Dikuburkan

Senin, 13 Juni 2022
Yesus Dikuburkan
Bacaan Alkitab:  Yohanes 19:38-42

Saudara di dalam perikop ini dijelaskan tentang kisah Yesus dikuburkan.  Setelah Kristus menyerahkan nyawa-Nya dan mati di atas kayu salib. Ada seorang yang bernama Yusuf dari Arimatea yang meminta kepada Pilatus agar dia diperbolehkan menurunkan mayat Kristus. Pilatus kemudian mengabulkan permintaan Yusuf dari Arimatea tersebut. Rasul Yohanes menjelaskan bahwa Yusuf Arimatea adalah seorang murid Kristus secara diam-diam, Rasul Matius menjelaskan bahwa Yusuf Arimatea adalah seorang yang kaya, sedangkan injil Markus menyatakan bahwa ia adalah anggota dari Majelis besar (San Hendrin) yang sangat berpengaruh, Lukas menjelaskan bahwa Yusuf adalah seorang yang baik dan benar yang sedang menanti-nanti kerajaan Allah. Lukas menuliskan bahwa Ia dikatakan tidak setuju dengan keputusan dan tindakan Majelis Besar terhadap Kristus. 
Saudara  meskipun Yusuf Arimatea awalnya mengikut Kristus secara diam-diam, namun setelah kematian Kristus ia mengumumkan identitasnya kepada khalayak umum bahwa Dia adalah pengikut Kristus, pada saat ia meminta tubuh Kristus dari Pilatus. Bahkan lebih bukan hanya sekedar meminta tubuh kristus, Ia bahkan menguburkan tubuh Kristus di kuburan keluarganya. Ini merupakan suatu hal yang sangat mengancam statusnya. Yusuf dan Nicodemus dapat saja kehilangan status istimewa mereka sebagai anggota Majelis besar yang sangat istimewa dan prestisius. Namun mereka tidak perduli dengan hal tersebut, mereka tetap mengikuti dorongan hati nurani mereka untuk tetap merawat tubuh Kristus. 
Saudara seringkali sebagai seorang Kristen kita diperhadapkan dengan pilihan apakah kita mau tetap mengikuti hati nurani kita untuk melakukan hal yang benar atau sebaliknya kita tunduk dengan intimidasi-intimidasi yang kita alami yang membuat kita akhirnya menekan hati nurani kita.  Saudara, Firman Tuhan pagi hari ini mengajarkan kita untuk tetap tunduk kepada dorongan-dorongan hati nurani kita, karena Roh Kudus seringkali bekerja melalui hati nurani kita.
Saudara apakah hari-hari ini saudara sedang menghadapi situasi atau melakukan suatu tindakan yang bertentangan dengan hati nurani saudara? Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdoalah untuk meminta anugerah Allah agar memampukan saudara untuk melakukan perbuatan yang sesuai dengan dorongan hati nurani saudara. Saudara marilah kita selalu mengikuti dorongan Roh Kudus di dalam hati nurani kita. 
-Welem Novi-

“Kedamaian Yang Diperoleh Dengan Melakukan Perbuatan Yang Bertentangan Dengan Hati Nurani Adalah Kedamaian Palsu”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)