Dukacita Yang Mendahului Kemenangan

Rabu, 1 Juni 2022
Dukacita Yang Mendahului Kemenangan
Bacaan Alkitab : Yohanes 16:16-33

Saudara, sebelum Yesus meninggalkan murid-murid-Nya, Ia terus mempersiapkan mereka agar dapat memahami apa yang akan mereka alami setelah penyaliban dan kebangkitan Yesus. Perikop ini juga merupakan bagian dari nasehat Yesus agar mereka memiliki damai sejahtera di dalam Dia. Di sini Yesus mengatakan bahwa "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku." (ay. 16). Maksud dari perkataan-Nya adalah bahwa "sesaat" Dia akan mengalami penderitaan; dan menyerahkan Diri untuk disalibkan, para murid tidak akan melihat-Nya lagi. Di saat inilah dukacita akan melanda mereka. Kemudian "sesaat" setelah kematian-Nya, yaitu ketika kebangkitan-Nya para murid akan melihat-Nya kembali. Di saat inilah sukacita dan kemenangan akan dirasakan oleh seluruh umat manusia. Untuk menggambarkan hal ini, Yesus menggunakan gambaran tentang melahirkan bayi.  Ibu si bayi akan mengalami masa sakit ketika bayi sedang dalam proses dilahirkan tetapi ketika bayi sudah lahir tentu sang ibu akan bersukacita. Tapi penjelasan Yesus tidak juga dipahami oleh para murid.

Saudara, diakhir perikop ini Yesus kemudian memberi tahu alasan mengapa di dalam Dia mereka dapat memiliki sukacita dan damai sejahtera sejati. Alasannya ialah karena Yesus telah menaklukkan dunia dan tampil sebagai pemenang. Dunia yang membenci Yesus siap menghancurkan kita dengan melemparkan hinaan, kesengsaraan, rasa sakit atau bahkan maut. Tapi semuanya itu telah dikalahkan oleh Kristus di atas kayu salib. Sehingga sekalipun kita mengalami hal-hal buruk tersebut, damai sejahtera yang Yesus berikan tidak akan dihancurkan oleh dunia.  Itulah sebabnya, Rasul Paulus mengatakan bahwa kita lebih dari pemenang melalui Kristus yang mengasihi kita (Rm. 8:37).

Saudara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh murid-murid dalam perikop ini juga kita rasakan sebagai orang percaya. Di dalam dunia ini, kita bisa saja mengalami berbagai kesedihan, duka, pergumulan atau kesulitan karena mengikut Kristus. Tapi ingatlah, bahwa itu semua tidak akan mampu menghancurkan sukacita dan damai sejahtera yang kita miliki di dalam Kristus. Oleh karena itu, marilah kita meminta kekuatan dari Allah agar kita dapat setia mengikut Dia apapun kesulitan yang kita hadapi.

Saudara, apa sajakah kesedihan, duka, pergumulan atau kesulitan yang saudara alami selama mengikut Tuhan? Apakah hal-hal tersebut membuat sukacita dan damai sejahtera saudara rusak? Jika iya. Maka marilah mengoreksi batin saudara dan mendoakan hal tersebut. Mari berdoa agar Allah menjumpai saudara secara pribadi dan mengubahkan kehidupan saudara. Dan mari berdoa agar Allah menganugerahkan kekuatan bagi saudara sehingga tidak peduli kesulitan apapun yang saudara hadapi, itu semua tidak akan menghacurkan sukacita dan damai sejahtera saudara di dalam Kristus. -Margaretha Sutanto-

“Sukacita Kita Sebagai Orang Percaya Bukan Ditemukan Ketika Memiliki Segala Sesuatu Yang Kita Inginkan Tapi Karena Hidup Di Dalam Kristus.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)