Yesus diurapi di Betania

Rabu, 11 Mei 2022
Yesus diurapi di Betania
Bacaan Alkitab : Yohanes 12:1-8

Saudara, peristiwa dalam perikop ini terjadi sekitar 6 hari sebelum paskah. Saat itu, Yesus dan murid-murid-Nya kembali ke Betania dan diundang makan malam di rumah Maria dan Lazarus, yang telah dibangkitkan. Dalam peristiwa ini, kita akan menyoroti 2 tokoh yaitu Maria dan Yudas murid Yesus. Pertama, Maria. Maria merupakan orang yang terpandang tapi ia tidak segan melayani di meja pada saat makan malam itu. Ketika mereka sedang makan, Maria menunjukkan penghormatan khusus untuk Yesus dengan mengurapi-Nya. Ia  mengambil minyak narwastu kemudian meminyaki kaki Yesus dan menyeka kaki-Nya dengan rambutnya. Minyak ini merupakan minyak yang sangat mahal karena harganya sekitar 1 tahun gaji orang-orang pada saat itu. Tapi ia tidak ragu untuk mengahabiskan semuanya dalam hitungan detik. Kedua, Yudas. Ia adalah orang yang tidak menyetujui tindakan Maria karena dianggap sebagai pemborosan. Dengan kesal ia berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?”. Sebenarnya, perkataan ini bukan didorong oleh kasihnya pada sesama tapi karena ia menginginkan uang itu masuk ke dalam kas perbendaharaan yang ia pegang. Yudas sendiri seringkali memakai uang yang disimpan dalam perbendaharaan untuk kepentingan pribadinya. Sehingga ketika Maria mengurapi kaki Yesus, ia melihat banyak potensi keuntungan untuk dirinya terbuang di lantai.

Saudara, sikap Maria dan Yudas menunjukkan dua perbedaan dari orang yang mengikut Yesus. Tindakan Maria jelas menunjukkan bukti kasihnya pada Yesus, yang telah menunjukkan kasih-Nya terhadap dia dan keluarganya. Karena itulah, dia pun rela memberikan yang terbaik dari miliknya. Meskipun tindakannya mengundang reaksi negatif dari Yudas tapi ia tetap fokus melayani Yesus. Hal ini sangat berbeda dengan tindakan Yudas yang kelihatannya tulus tapi ternyata motivasinya hanyalah untuk mengumpulkan keuntungan. Yudas mendasarkan tindakannya pada kepentingan diri sendiri.

Saudara, apa yang dilakukan oleh Maria dan Yudas dapat menjadi contoh bagi kita sebagai orang percaya. Terkadang sebagian orang percaya melakukan tindakan yang kelihatannya memiliki tujuan yang tulus untuk demi Tuhan. Tapi sebenarnya motivasinya adalah demi kepentingan diri sendiri. Oleh sebab itu, penting sekali bagi kita untuk selalu menguji kembali motivasi yang kita miliki. Segala hal yang kita kerjakan atau pelayanan yang kita lakukan haruslah berfokus pada kemuliaan Allah.

Saudara, apakah fokus dan tujuan saudara dalam mengikut Yesus? Apakah tindakan-tindakan saudara didasarkan pada keuntungan diri sendiri dan bukan memuliakan Allah? Jika iya. Maka marilah mengambil waktu untuk mengoreksi batin saudara dan mendoakan hal tersebut. Mari berdoa agar Allah mengubahkan cara pandang dan batin saudara sehingga hidup saudara selalu berfokus untuk kemuliaan Allah. Dan mari berdoa agar Allah memberikan saudara kekuatan untuk memberikan yang terbaik bagi Allah. -Margaretha Sutanto-

“Memuliakan Yesus (V)”
“Mengutamakan kepentingan diri sendiri (X)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup