Perintah Baru

Jumat, 20 Mei 2022
Perintah Baru
Bacaan Alkitab : Yoh. 13 : 31-35

Sepanjang sejarah orang Kristen telah mengidentifikasi diri mereka sebagai pengikut Yesus Kristus dengan berbagai tanda eksternal. Seperti pakaian bertuliskan “ I Love Jesus” atau bergambar salib bahkan menempelkan stiker bemper Kristen di mobil mereka, atau menyeruput kopi mereka dari cangkir yang dihias dengan logo Kristen. Tampilan eksternal dari kesetiaan kepada Kristus ini tidak selalu salah, dan kadang-kadang dapat membantu dalam menarik perhatian pada kesaksian Kristen seseorang. Tetapi bukanlah lambang-lambang lahiriah yang dangkal seperti itu yang pada akhirnya menandai seorang pengikut sejati Yesus Kristus tetapi lambang sejati pengikut Kristus berasal dari sikap batin yaitu mengasihi sesama seperti Kristus telah berkorban untuk menebus dosa manusia.

Sikap batin saling mengasihi ini diperintahkan Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya sebagai sebuah perintah yang baru. Meskipun dalam PL, kita dapat menemukan perintah untuk mengasihi sesama seperti dalam Imamat 19: 18, “…kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.” Tetapi, perintah yang Yesus berikan ini merupakan sebuah perintah baru sebab memiliki standar yang baru yaitu kasih Allah kepada manusia. Hal ini terlihat dalam ay. 31-32 dimana Yesus Kristus menyatakan bahwa Anak Manusia akan segera dipermuliakan melalui kematian-Nya di kayu salib. Dengan demikian, perintah baru yang Yesus kehendaki dilaksankan oleh setiap anak-anak yang dikasihi-Nya adalah mengasihi sesama seperti Yesus Kristus telah menunjukkan kasih-Nya kepada manusia berdosa melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.

Mengasihi sesama dengan standar kasih Allah dapat kita lakukan dengan cara kita bersedia untuk meminta maaf terhadap orang yang telah kita sakiti atau memberikan pengampunan kepada orang yang telah menyakiti hati kita sama seperti Kristus telah mengampuni kita. Melakukan kedua hal tersebut tentulah tidak mudah jika kita melakukannya dengan kekuatan kita, tetapi kehadiran Roh Kudus dalam hati kita akan memberikan kita kuasa dan kemampuan untuk melakukannya. Oleh sebab itu, apabila saat ini kita sedang bergumul dengan pengampunan marilah bersandar pada kekuatan dan pertolongan dari Roh Kudus yang akan memampukan kita untuk melakukannya.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah saat ini kita sedang bergumul tentang memberi pengampunan atau meminta pengampunan dari orang lain yang telah kita sakiti? Marilah senantiasa bersandar pada kekuaatan dan pertolongan dari Roh Kudus. Sebab, bersama-Nya kita akan mampu untuk menaati perintah untuk saling mengasihi seperti Kristus yang telah menunjukkan kasih-Nya melalui kematian-Nya di kayu salib. -Thelie Herlina-

Ekspresi Cinta Tertinggi Adalah Pengorbanan Kristus Bagi Kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup