Lazarus Dibangkitkan I

Jumat, 6 Mei 2022
Lazarus Dibangkitkan I
Bacaan Alkitab : Yohanes 11:1-16

Saudara renungan hari ini menceritakan mengenai Yesus yang kembali ke Yudea untuk melakukan mujizat kepada Lazarus. Pada saat Yesus sedang di seberang sungai Yordan bersama murid-murid-Nya, Yesus menerima kabar dari Maria dan Marta bahwa Lazarus sakit. Yesus mengenal dengan baik dan sangat mengasihi Maria, Marta dan Lazarus. Oleh karena itu ketika Maria dan Marta mengirim kabar kepada Yesus, mereka mengatakan “dia yang Engkau kasihi, sakit.” Mendengar kabar tersebut Yesus tidak langsung pergi ke tempat Lazarus, justru Yesus sengaja tinggal dua hari lagi di tempat dimana Ia berada saat itu. Dan setelah dua hari, Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk kembali ke Yudea menuju tempat tinggal Lazarus.
Saudara, Yesus mengenal baik dan sangat mengasihi tiga bersaudara ini. Namun jika kita lihat respon Yesus ketika mendengar kabar bahwa Lazarus sakit, sepertinya Ia tidak mengasihi Lazarus. Karena Ia malah sengaja tinggal dua hari lagi di tempat dimana Ia berada bukannya langsung pergi ke tempat Lazarus. Namun kita dapat melihat maksud Yesus mengapa Ia tidak langsung pergi ke tempat Lazarus. Dalam ayat 15 Yesus berkata “tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya.” Yesus memiliki maksud dari tindakan yang Ia lakukan kepada Lazarus. 
Saudara, Yesus memiliki maksud dan tujuan yang baik dari tindakan yang Ia lakukan. Mungkin kita sebagai orang percaya pernah merasakan seperti yang Lazarus alami. Ketika kita sedang dalam pergumulan (sakit, ekonomi, keluarga, dll), kita datang kepada Tuhan meminta mujizat Allah terjadi dalam kehidupan kita namun Tuhan seperti tidak menjawab doa. Kita tetap mengalami pergumulan (sakit, ekonomi, keluarga, dll). Melalui renungan hari ini, kita belajar bersama bahwa Tuhan memiliki waktu, maksud dan tujuan yang terbaik. Tuhan pasti akan menjawab doa kita, namun yang perlu kita sadari bahwa Tuhan menjawab doa berdasarkan kehendak-Nya bukan berdasarkan kehendak yang kita inginkan. Karena Tuhan lebih tahu yang terbaik bagi kehidupan kita. Marilah setiap kita memepercayakan kehidupan ini lebih lagi kepada kehendak dan rencana Allah. 
Saudara sudahkah kita mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada kehendak dan rencana Allah? Jika belum, Marilah mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Mari berdoa meminta agar Allah mengubahkan hati kita dan memampukan kita untuk dapat mempercayakan diri sepenuhnya kepada kehendak dan rencana Allah. -Denal Sutanto-

Allah Memiliki Kehendak Dan Rencana Yang Terbaik Bagi Kehidupan Umat-Nya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup