Orang yang buta sejak Lahirnya III

Sabtu, 30 April 2022
Orang yang buta sejak Lahirnya III    
Bacaan Alkitab:  Yohanes 9:35-41

Saudara ayat-ayat yang dibaca ini, merupakan ayat-ayat yang masih membahas tentang orang yang buta sejak lahir yang kemudian disembuhkan oleh Kristus. Konteks ayat ini adalah orang-orang farisi meragukan bahwa kuasa Kristus berasal dari Allah, karena Ia menyembuhkan orang buta tersebut pada hari sabat. Kristus kemudian diusir oleh orang-orang farisi itu keluar. Kemudian Kristus bertemu dengan orang buta yang disembuhkannya itu. Kristus lalu bertanya kepada orang tersebut, apakah ia tersebut percaya kepada Yesus? Orang buta itu kemudian menjawab bahwa ia percaya dan sujud menyembah Kristus.
Saudara di dalam perikop ini kita melihat bahwa orang yang mengalami mujizat belum tentu ia percaya. Orang buta ini mengalami mujizat namun ia baru percaya setelah Kristus menanyakan hal itu kepada dirinya.  Artinya tidak semua orang yang mengalami mujizat adalah orang-orang yang telah mengenal Kristus. Ada banyak orang yang berusaha untuk memperoleh mujizat tapi menolak untuk mengenal Allah dengan jauh lebih dalam. Karena itu tidak heran ketika acara-acara seperti KKR kesembuhan Ilahi banyak orang datang untuk menghadirinya, dibandingkan dengan acara –acara pendalaman Alkitab.  Hal ini karena banyak orang lebih berfokus kepada pemenuhan keinginan dan kebutuhan diri sendiri daripada keinginan untuk mengenal Allah.  Padahal pengenalan akan Allah akan membuat kita mampu untuk menghadapi berbagai situasi yang berat di dalam kehidupan kita.  Karena pengenalan itu akan membuat iman kita menjadi tumbuh dan semakin kuat. 
 Saudara marilah kita menjadi orang yang memiliki kerinduan dan kehausan untuk lebih mengenal Allah melampaui keinginan kita akan mujizat-mujizat.  Ketika menghadapi saat –saat yang sulit di dalam hidup kita hendaklah kita berusaha mengenal Allah melalui peristiwa-peristiwa tersebut.  Tentu kita juga perlu berdoa supaya masalah-masalah kita dapat selesai, tapi jauh lebih penting untuk bagi kita untuk memahami apa yang menjadi rencana Tuhan dibalik hal-hal tersebut. Saudara keinginan kita untuk mengenal Allah harusnya jauh lebih utama dari keinginan kita terhadap segala hal yang lain. 
Saudara, sudahkah saudara memiliki keinginan yang kuat untuk mengenal Allah dengan jauh lebih dekat? Saudara berdoalah untuk meminta anugerah Tuhan memampukan saudara untuk semakin memiliki kerinduan untuk mengenal Allah dengan jauh lebih lagi. Saudara marilah kita semakin tekun untuk mencari pengenalan akan Allah. -Welem Novi-

“Keinginan Kita Untuk Mengenal Allah Harusnya Jauh Lebih Utama Dari Keinginan Kita Terhadap Segala Hal Yang Lain.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Allah Memegang Kendali

Small Things Big Impact