Kesaksian Yesus Tentang Diri-Nya (III)
Senin, 4 April 2022
Kesaksian Yesus Tentang Diri-Nya (III)
Bacaan Alkitab: Yohanes 5:30-40
Saudara yang dikasihi Tuhan bagian Alkitab ini merupakan kelanjutan dari perikop yang berjudul “kesaksian Yesus tentang diri-Nya”. Kristus di dalam ayat 30 menjelaskan bahwa Ia tidak dapat bersaksi tentang diri-Nya, sendiri, karena hal tersebut merupakan hal yang tidak sah secara hukum pada saat itu. Karena jika ada orang yang bersalah maka ia harus dihakimi di gerbang kota, dan dia harus membawa saksi untuk mencocokkan kesaksian dirinya dengan kesaksian para saksi tersebut.
Saudara Kristus di dalam ayat-ayat ini membawa lima saksi 1) Yohanes pembaptis (ay.32-35), 2) Mujizat-mujizat yang dilakukannya (ay.36-37a), 3) Bapa (ay.37b-38), 4) kitab suci (39-40). Salah satu hal yang menarik dari ayat-ayat ini ada di ayat 39-40 dikatakan disana bahwa meskipun mereka membaca kitab suci karena mereka berpikir dengan membaca kitab suci mereka akan mendapatkan hidup yang kekal. Padahal kehidupan kekal tidak diperoleh dengan membaca dan menyelidiki kitab suci tapi datang kepada Dia yang dinyatakan oleh kitab suci. Namun mereka tidak mau datang kepada Kristus karena sosok Kristus berbeda dengan apa yang diharapkan oleh mereka.
Saudara seringkali orang Kristen pun memiliki sikap yang sama dengan orang-orang Yahudi pada saat itu. Mereka membaca Alkitab bukan untuk memahami apa yang ingin diungkapkan oleh kitab suci, tapi mereka hanya berusaha untuk mencari ayat-ayat di kitab suci yang cocok atau selaras dengan ide-ide dan harapan mereka. Akhirnya mereka tidak dapat sampai kepada Sang Kebenaran sejati yaitu Kristus. Karena itu saudara marilah kita membaca Firman Tuhan dengan kerendahan hati dan dengan semangat untuk dibimbing oleh Firman Tuhan dan bukannya hanya mencari pembenaran dari konsep-konsep yang kita yakini.
Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah saudara sudah menjadi orang yang dengan rendah hati dan mau diajar oleh Tuhan ketika membaca Alkitab? Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdoalah untuk meminta anugerah Allah agar memampukan saudara untuk memiliki kerendahan hati dan sikap yang mau diajar ketika membaca Alkitab. -Welem Novi-
“Hanya Dengan Kerendahan Hati Manusia Dapat Diajar Oleh Roh Kudus Melalui Kitab Suci”
Komentar
Posting Komentar