Yesus mati

Rabu, 9 Maret 2022
Yesus mati
Bacaan Alkitab : Lukas 23:44-49

Saudara, perikop inimenceritakan tentang kematian Yesus. Peristiwa ini ditandai dengan 3 hal yang mengherankan banyak orang. Pertama, peristiwa alam. Penulis Injil Matius, Markus, dan Lukas setuju bahwa ada kegelapan yang terjadi di seluruh Mesir kira-kira dari jam 12 siang sampai jam 3 sore. Lukas sendiri tidak menjelaskan mengapa matahari tidak bersinar pada tengah hari tersebut. Tapi beberapa penafsir mengatakan bahwa hal ini menandakan kesuraman yang terjadi pada saat Yesus meninggal atau menandakan dosa umat manusia yang ditanggung oleh Yesus. Kedua, terbelahnya tabir Bait Suci. Tirai yang terbelah ini adalah tirai yang memisahkan antara Ruang Suci dari Ruang Mahakudus, tempat di mana Allah berdiam. Robekan tersebut disertai dengan suara yang mengejutkan para imam yang sedang berada di sana. Beberapa penafsir mengatakan bahwa kejadian ini melambangkan tercabutnya dinding pemisah antara Allah dan manusia melalui kematian Yesus. Sehingga kini kita dapat menghampiri takhta kasih karunia Allah. Ketiga, perkataan terakhir Yesus. Biasanya seseorang yang disalibkan tidak akan sanggup lagi berbicara dengan suara keras, mereka cenderung berbisik karena sudah kehabisan tenaga. Tetapi semua Injil sinoptik mengatakan bahwa Yesus berbicara dengan suara nyaring. Kata-kata Yesus berasal dari Mazmur 31:5, yang digunakan oleh orang-orang Yahudi sebagai doa malam. Yesus sengaja memakai kalimat itu untuk menunjukkan peran-Nya sebagai Perantara antara Allah dan manusia. Kini Ia hendak menyerahkan diri-Nya sebagai korban penebus salah bagi manusia yang berdosa (Yes. 53:10), dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Saudara, 3 hal yang terjadi pada kematian Yesus semakin memperjelas siapakah Yesus sebenarnya. Itulah sebabnya kepala pasukan, dalam ayat 47 berkata, “Sungguh, orang ini adalah orang benar!”. Yang berarti bahwa dalam diri Yesus tidak ada keberdosaan sama sekali. Dalam Markus 15:39 perkataan kepala pasukan itu berbunyi: “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!”. 

Saudara, melalui kematian Yesus di salib kita belajar bahwa iman Kristen harus disertai dengan penghayatan akan kematiaanNya. Sehingga kita akan melihat kuasa Yesus sebagai Anak Allah. Kematian Kristus telah membebaskan umat manusia yang berdosa dari murka Allah dan mendamaikan manusia dengan Allah. Semua itu tidak akan tercapai jika Yesus tidak datang ke dalam dunia dan mati. Oleh sebab itu, marilah selalu menyadari anugerah terbesar yang diberikan oleh Yesus melalui kematianNya.

Saudara, bagaimanakah saudara memahami dan memaknai kematian Yesus di kayu salib? Sudahkah saudara memaknainya dengan benar? Jika belum. Mari berdoa dan meminta Allah menyingkapkan makna kematiaanNya bagi kita sehingga iman saudara semakin dikuatkan. -MARGARETHA SUTANTO-

“Kematian Yesus Adalah Karya-Nya Yang Terbaik Untuk Manusia Berdosa.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Small Things Big Impact

Abram di Mesir (1)