Yesus Dibawa Untuk Disalibkan

Senin, 7 Maret 2022
Yesus Dibawa Untuk Disalibkan
Bacaan Alkitab : Lukas 23:26-32

Saudara yang dikasihi Tuhan di dalam prikop yang baru saja kita baca ini, dijelaskan bahwa Kristus dibawa oleh para tua-tua dan para pemuka agama Yahudi untuk disalibkan.  Lalu di dalam perjalanan mereka bertemu dengan Simon dari Kirene. Kemudian di antara orang banyak yang menggiring Kristus, terdapat  banyak perempuan yang  menangisi dan meratapi Dia.  Lalu kemudian Kristus menasehati agar mereka tidak menangisi Dia, tapi mereka  harus menangisi penderitaan yang akan datang pada mereka. Di sini Kristus berbicara tentang penghancuran  yang akan dilakukan pasukan Romawi terhadap kota Yerusalem yang terjadi kira-kira 40 tahun setelah peristiwa penyaliban (kira-kira tahun 68-70 M). Dengan kata lain Kristus ingin berkata kepada mereka bahwa apa yang kerajaan Romawi lakukan kepadaKu akan dilakukan juga kepada kamu. 
Saudara peristiwa penyaliban Kristus merupakan pemberontakan dan penistaan yang luar biasa terhadap Allah. Kristus adalah Mesias yang dijanjikan oleh Allah kepada Hawa di taman Eden seperti yang tercatat di dalam Kejadian 3:15. Kristus adalah Mesias yang diberitakan Allah kepada Abraham. Kristus adalah Mesias yang dijanjikan Allah kepada Bangsa Israel melalui Musa. Kristus adalah Mesias yang dijanjikan Allah kepada bangsa Israel ketika mereka berada di dalam pembuangan di Babel. Namun ketika Mesias yang dijanjikan Allah itu datang, mereka malah menolak dan bahkan menyalibkan Dia. 
 Saudara seringkali sebagai orang Kristen kita melakukan apa yang sama dengan yang dilakukan oleh tua-tua Israel. Kita berdoa meminta Allah melakukan kehendak-Nya atas kita. Dan ketika Allah melakukan kehendak-Nya yang berbeda dengan harapan kita. Maka kita pun menolakNya, kita merasa Tuhan tidak adil. Kita pun mengeluh atas keputusanNya seolah-olah kita lebih tahu dari Dia.  Saudara melalui Firman Tuhan pada pagi hari ini. Saya mengajak kita untuk bersama-sama belajar taat kepada kehendak Allah. Memang seringkali kehendak dan harapan kita tidak sesuai dengan apa yang Allah berikan kepada kita. Namun hal itu bukan karena Tuhan jahat dan tidak adil kepada kita. Tapi karena dalam kemahatahuanNya, maka Ia tahu yang terbaik bagi  kita.
Saudara, marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah akhir-akhir saudara sedang menolak rencana Tuhan atas hidup saudara? Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdoalah untuk meminta anugrah Allah agar memampukan saudara untuk percaya kepada kehendakNya. -WELEM NOVI-

“Tuhan Tahu Yang Terbaik Bagi Kita, Lebih Dari Yang Kita Sadari”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Small Things Big Impact

Abram di Mesir (1)