Percakapan dengan Nikodemus
Kamis, 24 Maret 2022
Percakapan dengan Nikodemus
Bacaan Alkitab : Yohanes 3: 1-21
Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi datang dan mengajak Yesus berdiskusi setelah ia menyaksikan Yesus mengadakan tanda-tanda mujizat (Yoh. 2: 23-25). Nikodemus menganggap Yesus sebagai seorang Guru yang diutus dan diurapi oleh Allah (ay. 2). Pernyataan Nikodemus ini ditanggapi Yesus dengan mengatakan kebenaran yaitu, “…Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah” (ay. 3). Jawaban Yesus ini menunjukkan bahwa Yesus mengetahui isi hati Nikodemus (Yoh. 2: 24, “…karena Ia mengenal mereka…”) yaitu melihat kerajaan Allah dan memiliki kehidupan kekal.
Jawaban Yesus pada Nikodemus pada ay. 3 diresponi Nikodemus dengan, “bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan kembali, kalau ia sudah tua?...(ay.4a)” Dan menunjukkan bahwa Nikodemus tidak memahami yang dimaksudkan oleh Yesus tentang kelahiran kembali. Pada ay. 5-8, Yesus menjelaskan bahwa kelahiran kembali yang dimaksud adalah kelahiran secara spiritual/roh dan bukan kelahiran alamiah/daging. Kelahiran dalam roh merupakan pekerjaan Allah Roh Kudus dalam hati manusia berdosa. Dalam proses kelahiran baru, diperlukan kuasa Allah untuk dapat mempertobatkan hati yang kotor dan keras karena dosa kembali kepada hati yang mengasihi Allah. Hati manusia dibimbing Roh Kudus untuk percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat, bertobat dan mengakui dosa lalu menerimaNya masuk dalam hati sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dengan demikian kelahiran baru merupakan syarat mutlak untuk dapat memiliki kehidupan yang kekal.
Nikodemus kembali bertanya, “bagaimanakah mungkin hal itu (kelahiran baru) terjadi?” (ay. 9). Jawaban Yesus pada pertanyaan ini diawali dengan menegaskan tentang identitas diriNya yang berasal dari surga (Anak Allah) sehingga Ia memiliki wewenang untuk dapat menjelaskan tentang kelahiran baru sebagai syarat mutlak untuk menerima kehidupan kekal. Serta, menegaskan bahwa pengorbananNya di kayu salib membuka jalan agar manusia mengalami kelahiran baru dan memiliki kehidupan yang kekal (ay. 14-17). Sehingga, yang perlu dilakukan manusia berdosa adalah percaya pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan memulai kehidupan baru bersamaNya (ay. 18-21). Saudara, kehidupan kekal tidak diperoleh karena seorang lahir dalam keadaan sudah Kristen/mengikut iman orangtua/bersekolah di sekolah Kristen/bekerja di perusahaan Kristen. Sebab, pada dasarnya manusia cenderung lari dari hadapan Allah sebab dosa. Kehidupan kekal diperoleh ketika seseorang mengalami kuasa Roh Kudus melalui kelahiran baru (percaya, bertobat dan mengundang Yesus masuk dalam hati).
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah iman kita kepada Yesus saat ini hanya karena orangtua/sekolah/pekerjaan/agar tidak dianggap atheis saja? Hingga muncul istilah Kristen KTP. Atau apakah iman kita merupakan hasil pekerjaan Roh Kudus melalui kelahiran baru dalam Kristus Yesus? Jika masih karena ikut-ikutan saja maka marilah saat ini, saudara berdoa untuk mengaku dosa dan meminta Tuhan Yesus masuk kedalam hati. Jika iman saudara berasal dari kelahiran baru maka milikilah komitmen untuk hidup kudus dan berkenan bagi Allah. -Thelie Herlina-
Karya Yesus Di Kayu Salib, Menjadikan Kita Dapat Memasuki Kerajaan Allah, Mengalami Kelahiran Baru Dan Memperoleh Kehidupan Yang Kekal.
Komentar
Posting Komentar