Kesaksian Yohanes Tentang Yesus
Jumat, 25 Maret 2022
Kesaksian Yohanes Tentang Yesus
Bacaan Alkitab : Yohanes 3:22-36
Saudara renungan kita hari ini membahas mengenai kesaksian Yohanes tentang Yesus. Jika kita lihat dalam perikop yang kita baca. Disana sempat ada perselisihan yang terjadi antara murid Yohanes dan seorang Yahudi tentang penyucian. Namun perselisihan ini dapat Yohanes tangani dengan baik dengan memberikan penjelasan bahwa Yesus merupakan Mesias yang sesungguhnya sedangkan ia hanyalah orang yang diutus untuk mendahuluiNya. Bahkan Yohanes mengatakan Yesus harus semakin besar sedangkan ia harus semakin kecil.
Saudara kita lihat Yohanes memberikan penjelasan kepada murid-muridnya bahwa Yesus adalah Mesias yang sesungguhnya sehingga siapa yang menerima kesaksianNya maka ia mengaku bahwa Allah adalah benar. Di bagian terakhir ayat ini Yohanes mengatakan bahwa “barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup.”
Melalui perikop ini kita melihat 2 pesan yang Yohanes sampaikan dari penjelasannya mengenai Yesus:
1. Kebahagiaan bagi semua orang Kristen yang sejati (ay. 36a)
Ciri atau sifat orang Kristen yang sejati adalah bahwa ia percaya kepada Anak Allah, dan tidak hanya memercayai-Nya tetapi juga percaya kepada-Nya, taat kepada-Nya dan memercayakan diri kepada-Nya. Kekristenan yang sejati mendatangkan keuntungan yang sungguh besar, bahkan sampai pada kehidupan kekal.
2. Keadaan menyedihkan dan menyengsarakan yang menimpa orang-orang yang tidak percaya (ay. 36b)
Dalam ayat 36b dikatakan disana barangsiapa tidak taat, kata tidak taat ini kata aslinya ho apeithōn. Kata ini mencakup ketidakpercayaan maupun ketidaktaatan. Orang yang tidak percaya adalah orang yang tidak mau menghargai dan percaya akan kebenaran ajaran Kristus, dan tidak pula tunduk pada pemerintahan-Nya. Mereka tidak bisa berbahagia di dunia ini, atau di dunia yang akan datang: Ia tidak akan melihat hidup, hidup yang hendak dianugerahkan Kristus dengan kedatangan-Nya. Ia tidak akan menikmatinya, ia tidak akan mendapatkan segala penghiburan darinya, tidak akan pernah melihat seperti apa kehidupan itu, malah akan semakin kehilangan hidup itu.
Saudara melalui renungan hari ini marilah kita percaya dengan sepenuh hati kita kepada Allah, sehingga kebahagiaan yang berasal dari Allah akan memenuhi kehidupan kita.
Saudara apakah kita sudah percaya sepenuh hati kita kepada Allah? Jika belum. Marilah mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Mari berdoa agar Allah memberikan kelembutan hati kepada kita agar percaya dengan sepenuh hati kita kepada Allah. -Denal Sutanto-
Percayalah Dengan Sepenuh Hati Kita Kepada Allah, Sehingga Kebahagiaan Yang Berasal Dari Allah Akan Memenuhi Kehidupan Kita
Komentar
Posting Komentar