Firman Yang Telah Menjadi Manusia
Rabu, 16 Maret 2022
Firman Yang Telah Menjadi Manusia
Bacaan Alkitab : Yohanes 1:1-18
Saudara, dalam bagian pembuka kitab ini, Yohanes mengungkapkan kebenaran yang melampaui kemampuan berpikir manusia. Yaitu bahwa Tuhan yang abadi dan tak terbatas telah menjadi manusia dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus. Pada bagian awal, Yohanes menjelaskan tentang siapakah Sang Firman (Yesus), yang adalah terang itu. Kemudian, setelah kita memahami hal tersebut maka ini akan mempengaruhi cara hidup kita sebegai orang percaya.
Mari kita perhatikan penjelasan Yohanes mengenai hal tersebut: pertama, keberadaan Yesus (ayat 1). “Pada mulanya adalah Firman;…” berbicara tentang kebaradaan sang Firman (Yesus) bukan hanya sebelum Ia menjelma menjadi manusia tapi juga sebelum segala waktu. Ungkapan pada mulanya tidak mengacu pada momen tertentu atau waktu tertentu tetapi mengasumsikan keabadian. Kedua, Yesus terlibat dalam penciptaan bersama Allah dan adalah Allah (ayat 2-3). Yesus Kristus, Firman yang kekal, turut bekerja dalam pekerjaan-pekerjaan Ilahi. Ketiga, di dalam Sang Firman ada kehidupan yang adalah terang bagi manusia (ayat 4-5). Kristus merupakan perwujudan kehidupan karena melalui kedatanganNya ke dunia, jiwa manusia yang mati karena dosa menjadi hidup. Ia yang adalah Terang telah datang dalam dunia yang dipenuhi kegelapan.
Saudara, penjelasan tentang siapakah Sang Firman (Yesus), yang adalah terang itu di ayat 1-5, sangatlah penting bagi iman Kristen. Karena pemahaman kita tentang Yesus sebagai Anak Allah akan menuntun kita untuk menjalani hidup sebagai anak terang di dalam dunia yang gelap. Dalam ayat 9-13 dijelaskan bahwa jika kita menerima Yesus dan percaya padaNya, maka kita juga akan menjadi anak-anak terang yang penuh kasih dan kebenaran.
Saudara, orang percaya kini hidup di dalam dunia yang dipenuhi dengan dosa, di mana manusia saling menyakiti. Tapi keberadaan kita sebagai orang yang telah menerima kehidupan dan terang dari Yesus haruslah menjadi penakluk kegelapan dunia. Cara hidup kita haruslah mencerminkan kasih dan kebenaran dan bukan menjadi sama dengan dunia. Oleh sebab itu, marilah kita meminta kekuatan dari Allah agar kita dapat hidup sebagai anak-anak terang.
Saudara bagaimanakah pemahaman saudara tentang Yesus sebagai anak Allah selama ini? Sudahkan saudara memahami siapakah Yesus dengan benar? Apakah pemahaman saudara sudah memberikan dampak bagi kehidupan saudara? Jika belum. Maka marilah mengambil waktu untuk mendoakan hal tersebut. Mari meminta Allah agar Ia membuka diri dan menyatakan siapakah Dia sehingga kita dapat mengenalNya dengan baik. Dan marilah kita berdoa agar Allah memperbaharui kehidupan kita sehingga hidup kita mencerminkan kasih dan kebenaranNya. -Margaretha. S-
“Tuhan, Biarlah Terang-Mu Bercahaya Dalam Hidup Kami.”
Komentar
Posting Komentar