Tentang Runtuhnya Yerusalem

Kamis, 17 Februari 2022
Tentang Runtuhnya Yerusalem
Bacaan Alkitab : Lukas 21: 20-24

Dalam pandangan Bangsa Yahudi, bait Yerusalem adalah sebuah tempat yang tidak dapat diruntuhkan. Sehingga, ketika Yesus menubuatkan penghukuman Allah atas Yerusalem dan kehancuran bait Allah, umat-Nya tidak dapat mempercayai hal tersebut. 40 tahun setelah berita penghancuran Yerusalem oleh Yesus Kristus tersebut, Bait Suci mengalami kehancuran oleh tentara Romawi yang mengepung Yerusalem, menjarah kota, membakar kuil dan membantai ribuan orang. 

Peristiwa tersebut terjadi tepat seperti yang digambarkan Yesus dalam Lukas 21: 20-24 yaitu, “…Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara…orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan,…(akan) mengungsi,…jangan masuk lagi ke kota … sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh pedang…” Lukas menyebut hari tersebut sebagai masa pembalasan (ay. 22) yang dalam perjanjian lama disebut pembalasan ilahi di akhir zaman atau hari Tuhan (Yes. 2: 12). 

Saudara, perikop ini mengingatkan kita tentang masa dimana Tuhan akan datang sebagai hakim atas semua yang hidup. Dimana tidak akan ada satupun yang luput dari penghakimanNya. Dan untuk mempersiapkan diri menghadapi masa-masa ini mari jagalah kehidupan kita tetap berkenan kepada Allah. Dengan cara membangun kehidupan kita diatas hal-hal yang bersifat kekal. Seperti: membangun hubungan dengan Tuhan melalui waktu-waktu teduh kita bersamaNya; kerelaan memikul salib bersamaNya; menyangkal keinginan daging serta keegoisan kita dan hidup dalam ketaatan kepada perintah-perintah dan tujuan yang telah Ia tetapkan bagi kita. Sehingga, ketika Ia datang kembali kita akan diangkat bersamaNya dalam kemuliaan yang kudus.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, saat ini apa yang menjadi dasar kehidupan kita? Apakah ego/kedagingan yang terwujud dalam pencarian tujuan dan makna kehidupan yang didasarkan pada hal-hal duniawi? Jika Ya. Mari kembali pada Dasar yang teguh yaitu Yesus Kristus, Sang Batu Karang yang tidak akan pernah goyah dan hancur sampai kapan pun. -THELIE HERLINA-

Sandarkan Kehidupan Kita Pada Yesus Kristus, Sang Batu Karang yang Teguh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)