Perumpamaan Tentang Uang Mina

Kamis, 3 Februari 2021
Perumpamaan Tentang Uang Mina 
Bacaan Alkitab : Lukas 19: 11-27

Perumpamaan tentang uang mina, berisi tentang seorang bangsawan yang akan berpergian untuk dilantik menjadi raja dan memanggil ketiga hambanya. Ia memerintahkan mereka untuk berdagang dan memberikan masing-masing 1 mina. Setelah bangsawan tersebut pulang, ia meminta pertanggungjawaban dari hamba-hambanya. Hamba pertama berhasil menghasilkan uang sebanyak 10 mina, hamba kedua berhasil menghasilkan uang sebanyak 5 mina dan hamba terakhir menyimpan uangnya dalam saputangan dan tidak melaksanakan tugasnya. 

Respon para hamba yang masing-masing diberikan uang 1 mina menggambarkan sikap hati/ respon orang percaya terhadap apa yang sudah Tuhan percayakan kepadanya. Respon pertama yaitu orang percaya yang setia dan rendah hati. Kesetiaannya ditunjukkan dengan mengelola apa yang Tuhan berikan kepadanya (ay. 16, 18). Sedangkan sikap rendah hati ditunjukkan saat mengatakan, “Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.” Kalimat ini menggambarkan kerendahhatian sebab hamba tersebut tidak datang kepada tuannya untuk membanggakan pencapaiannya atas keberhasilannya dalam berdagang. Tetapi, membawa seluruh rasa syukur sebab keberhasilannya dapat ia capai
sebab Tuhan-lah yang memberikan kemampuan kepadanya. Hamba ini menyadari bahwa apa yang ia miliki adalah karena Tuhan dan bukan karena kekuatannya sendiri. 

 Respon kedua adalah, “…aku telah menyimpannya dalam saputangan.” (ay. 20). Dalam perumpamaan ini, hamba terakhir adalah gambaran orang percaya yang malas, ceroboh, dan tidak memiliki keinginan untuk menyenangkan hati Tuhan. Bahkan, ketika tuannya datang untuk meminta pertanggungjawabannya maka ia mengatakan, “Sebab aku takut akan Tuan, karena tuan adalah manusia yang keras…(ay. 21).” Kalimat ini menunjukkan bahwa hamba tersebut menyalahkan tuannya atas keadaannya. Dan, ia mewakili orang percaya yang tidak memiliki hubungan dengan Tuhan, melayani untuk tujuannya yang egois, dan ketika masalah serta pencobaan datang, ia menyalahkan Tuhan bahkan lari daripadaNya. 

 Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, pagi hari ini, mari kita membuka hati kita dihadapan Allah. Saudara, respon mana yang seringkali muncul dalam hati kita ketika Tuhan mempercayakan karunia/kepandaian/harta /jabatan/pelayanan? Respon hamba yang baik dan setia atau hamba yang malas dan jahat? Jika respon kita adalah respon hamba yang malas dan jahat, maka marilah kita meminta ampun dihadapan Allah dan memohon kekuatan kepadaNya. Agar hati dan sikap kita dalam melayaniNya senantiasa berkenan kepadaNya. -THELIE HERLINA-

Semua yang Kita Miliki adalah Milik Tuhan, Marilah Senantiasa Bersyukur KepadaNya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)