Perumpamaan Tentang Penggarap-Penggarap Kebun Anggur

Selasa, 8 Februari 2021
Perumpamaan Tentang Penggarap-Penggarap Kebun Anggur
Bacaan Alkitab : Lukas 20:9-19

Saudara renungan hari ini berbicara mengenai Yesus yang memberikan perumpamaan mengenai para penggarap kebun anggur. Dalam kisah perumpamaan ini, Yesus menceritakan ada seorang yang membuka kebun anggur, kemudian ia menyewakannya kepada penggarap-penggarap lalu ia pergi ke negeri lain dalam waktu yang agak lama. Ketika tiba musimnya, pemiliki kebun anggur ini menyuruh hambanya datang kepada para penggarap kebun untuk mengambil sebagian dari hasil kebun anggur. Hal ini biasa terjadi karena ada sistem bagi hasil antara pemilik kebun dan para penggarap. Biasanya pemilik kebun akan mendapatkan 25-50% dari hasil panen anggur. Tetapi para penggarap itu memukul dan menyuruh pulang hamba tersebut. Setelah mengetahui hal itu pemilik kebun ini kembali menyuruh hamba yang lain untuk mendatangi para penggarap kebun namun hamba ini juga dipukul, dipermalukan oleh mereka dan menyuruhkan pulang dengan tangan kosong. Lalu pemilik kebun menyuruh hamba yang ketiga untuk kembali datang ke para penggarap namun hamba ini dilukai dan dilempar ke luar kebun.
Pemilik kebun anggur berpikir cara yang tepat untuk meminta haknya sebagai pemilik tanah dari para penggarap. Lalu ia berpikir untuk menyuruh anaknya mendatangi para penggarap karena mereka pasti segan kepada anaknya. Setelah anaknya pergi untuk mendatangi para penggarap, para penggarap ini bukan segan tetapi mereka malah merencanakan untuk membunuh anak tersebut. Para penggarap berpikir jika anak ini dibunuh maka tanah tersebut akan menjadi milik mereka. Akhirnya penggarap membunuh anak tersebut sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. 
Setelah menceritakan hal tersebut Yesus memberikan pertanyaan kepada orang-orang disitu, apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur kepada para penggarap? Tuan ini akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu dan mempercayakan kebun kepada orang lain. Mendengar perkataan Yesus ini, orang-orang disana mengatakan “sekali-kali jangan!” dengan kata lain “janganlah hal ini dilakukan” Saudara, walaupun orang-orang di situ mengakui bahwa hukuman yang dilakukan tuan itu layak diberikan atas tindakan yang dilakukan para penggarap, namun mereka tidak tahan untuk membayangkan yang akan terjadi. Oleh karena itu mereka mengatakan janganlah sampai hal itu dilakukan. Apa yang dilakukan orang-orang ini adalah contoh dari kesia-siaan dan kebodohan yang dilakukan orang berdosa. Mereka terus berjalan dalam dosa mereka meskipun mereka telah melihat akibat dan kengerian dari dosa yang menanti mereka. Mereka berpikir dapat terhindar dari hukuman dan kengerian dosa hanya dengan mengatakan sekali-kali jangan, Allah menjauhkan hal buruk. Padahal diri mereka sendiri tidak melakukan apa-apa untuk tidak lagi melakukan dosa. 
Saudara mari kita lihat bagian akhir dari perikop renungan hari ini. Dalam ayat 19 diceritakan bagaimana imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat menjadi sangat murka dengan perumpamaan ini, sebab mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu, dan memang benar. Hati nurani orang yang berdosa tidak perlu penuduh; namun mereka bukannya menyerah kepada tuduhan hati nurani, malah menjadi murka terhadap Dia dan mereka berusaha menangkap Dia. 
Saudara melalui renungan hari ini, kita diperlihatkan bagaimana imam kepala dan ahli taurat tidak terima atas teguran yang Yesus berikan melalui perumpamaan ini. Meskipun hati nurani mereka sudah memberikan sinyal bahwa apa yang mereka lakukan salah. Mereka bukannya meminta ampun atas apa yang sudah mereka lakukan, tetapi mereka malah murka dan berusaha menangkap Yesus. Saudara melalui renungan hari ini, marilah mereflesikan diri kita. Apakah kita memiliki sikap yang sama seperti imam kepala dan ahli taurat ketika menerima teguran akan dosa atau kesalahan yang telah kita lakukan? -DENAL SUTANTO-

Hati Nurani Memberi Peringatan Mengenai Apa Yang Kita Lakukan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)